• Senin, 22 Desember 2025

Ai-Da, Robot Humanoid Gelar Pameran Seni

Photo Author
- Kamis, 13 Juni 2019 | 11:56 WIB
 
Mengenakan blus putih dan rambut hitam tergerai, Ai-Da tampak bak artis. Dia mempelajari subjeknya. Dan meletakkan pensil di atas kertas. Tapi bunyi bip dari lengan bioniknya menandai bahwa dia bukan seniman biasa. Ai-Da adalah robot.

Ai-Da digambarkan sebagai seniman robot humanoid AI ultra-realistis pertama di dunia. Dia membuka pameran tunggal pertamanya di Barn Gallery di St John's College, Inggris, pada 12 Juni waktu setempat. Untuk melihat batasan antara teknologi, AI, dan kehidupan organik.

Pameran terdiri dari 8 gambar, 20 lukisan, 4 pahatan, dan 2 karya video. Pameran tersebut membawa nuansa baru ke dunia seni.

"Suara teknologi adalah yang penting fokus, karena hal itu memengaruhi semua orang," kata penemu Ai-Da, yang juga pemilik galeri di Inggris, Aidan Meller, kepada Reuters.

“Kami mendapat pesan yang sangat jelas yang ingin kami jelajahi: penggunaan dan penyalahgunaan AI hari ini, karena dekade berikutnya akan datang secara dramatis dan kami khawatir tentang itu. Kami ingin memiliki pertimbangan etis," lanjut dia.

Ai-Da dapat menggambar dari penglihatan berkat kamera di bola matanya. Algoritma AI yang dibuat para ilmuwan Oxford yang membantu menghasilkan koordinat untuk lengannya menciptakan seni.

Dia menggunakan pensil atau pena untuk membuat sketsa. Ai-Da berencana melukis dan membuat tembikar. Karya-karyanya sekarang dicetak di atas kanvas dengan lukisan manusia.

"Dari koordinat-koordinat gambar tersebut, kami dapat mengambilnya menjadi sebuah algoritma yang kemudian dapat menampilkannya melalui grafik Cartesian yang kemudian menghasilkan gambar akhir," kata Meller. "Ini adalah proses yang sangat menarik yang belum pernah dilakukan sebelumnya,” tambah dia.

Akan dipamerkan gambar-gambar yang memberi penghormatan kepada pelopor matematika dan komputer Inggris Ada Lovelace. Juga matematikawan Alan Turing. Berupa lukisan abstrak pohon, patung-patung, dan video.

Ditanya Meller tentang semua AI yang terjadi saat ini, Ai-Da yang telah memprogram pidato, menyebut bahwa teknologi baru membawa potensi untuk kebaikan dan kejahatan. Merupakan tanggung jawab besar untuk mencoba mengekang ekses negatif, sesuatu yang harus kita semua pertimbangkan. (reuters/dwi/k8)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X