• Senin, 22 Desember 2025

Ritual Maut di Jember, Polisi Periksa 13 Saksi

Photo Author
- Selasa, 15 Februari 2022 | 13:56 WIB
Tim SAR melakukan pencarian korban yang terseret ombak dengan menggunakan perahu di perairan Pantai Payangan Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)
Tim SAR melakukan pencarian korban yang terseret ombak dengan menggunakan perahu di perairan Pantai Payangan Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). (ANTARA/VJ Hamka Agung Balya)

JEMBER – Ritual maut yang menewaskan 11 anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara, Jember, memicu keprihatinan mendalam dari Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Kemarin Khofifah berkunjung ke lokasi petaka tersebut. Dia juga meminta pemda dan pihak-pihak terkait memantau legalitas dan aktivitas kelompok-kelompok sejenis.

Insiden maut itu dibahas secara khusus oleh Khofifah bersama dengan Bupati Jember Hendy Siswanto. Ada juga Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo serta perwakilan dari MUI, PCNU, dan Muhammadiyah. Dalam pertemuan yang dihelat di Pendapa Wahyawibawagraha itu, dibahas juga regulasi yang mengatur keberadaan kelompok atau padepokan.

Bupati Hendy menyatakan bahwa pemkab tidak mau gegabah dalam membuat keputusan. Perlu ada kajian ulang dan diskusi yang detail. Namun, berdasar hasil diskusi dan arahan Gubernur Khofifah, pihaknya akan mengeluarkan surat edaran (SE) terkait tempat-tempat berbahaya, khususnya di pantai laut selatan. ’’Bulan lalu kami juga diingatkan Bu Gubernur bahwa pantai selatan ini punya potensi tsunami,’’ katanya.

Hendy juga berencana membentuk tim relawan untuk penyelamat wisatawan di pantai selatan. ’’Kami rekrut dari warga sekitar yang tahu pola peraturan laut yang setiap tahun berubah-ubah,’’ imbuhnya. Para relawan tersebut akan dibrifing tentang aturan atau SOP terkait peringatan jika ada orang dari luar Jember yang berkunjung ke pantai selatan. Intinya, para relawan itu bertugas meyakinkan pengunjung bahwa ada tim penyelamat yang juga mengawasi.

Setelah diskusi, Gubernur Khofifah bersama bupati, wakil bupati, ketua DPRD Jember, Kapolres, ketua MUI, dan sejumlah pejabat lain mengunjungi lokasi kejadian di Pantai Payangan. Di pantai itulah 11 orang tewas digulung ombak saat melakukan ritual semedi dan mandi di laut saat tengah malam.

Khofifah berdialog dengan warga sekitar, khususnya juru kunci Pantai Payangan. ’’Mana yang namanya Pak Sladin, yang berhasil menolong korban yang terseret ombak saat ritual,’’ kata Khofifah. Nama Sladin memang sempat viral di media sosial. Sebab, warga Dusun Watu Ulo, Kecamatan Ambulu, yang dijuluki juru kunci Gunung Samboja itu sempat menolong para korban. Saat kejadian, Sladin memang berada di pantai itu. Lima orang berhasil dia tarik ke tepi pantai. Namun, dua orang di antaranya sudah meninggal.

Khofifah mengatakan, seharusnya setiap padepokan memiliki struktur yang jelas dan memiliki payung hukum. ’’Yang tidak punya cabang seperti ini harus tetap terkonfirmasi legalitasnya. Ini sedang dibahas Kapolres, Kasdim, bupati,’’ ujarnya.

Sementara itu, Tim Inafis Polres Jember sempat melakukan olah TKP. Hasilnya, ritual yang dilakukan anggota Padepokan Tunggal Jati Nusantara berlangsung di dalam bibir pantai. Bukan lagi di pantai. ’’Ada kegiatan berdoa, zikir, tabur bunga, dan lainnya. Banyak ritual yang mereka lakukan di sana,’’ kata Kapolres Jember AKBP Hery Purnomo kemarin.

Polisi juga tengah mengumpulkan keterangan dari para saksi. Hingga petang kemarin, sudah 13 saksi yang diperiksa. Mantan Kasatreskrim Polres Metro Bekasi Kota itu menyebut, pemeriksaan itu nantinya mengarah ke siapa-siapa yang semestinya bertanggung jawab atas petaka itu. ’’Kita ingin ketahui apa motifnya, siapa yang bertanggung jawab. Sehingga nanti kita tentukan unsur pidananya kepada seseorang yang harus bertanggung jawab,’’ jelas Hery.

Sementara itu, Kasubdit Patroli Polairud Polda Jatim AKBP Yanuar Herlambang juga turun ke lokasi ritual. Dia didampingi Kasat Polair Polres Jember Iptu Muhammad Nai. Dari hasil pemantauan, ada beberapa hal yang akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa terulang. Antara lain, memasang papan imbauan, mengatur zona aman bagi pengunjung, serta menyarankan agar penjaga pantai lebih tegas kepada pengunjung yang ngeyel. Yanuar mengatakan, kedatangannya ke Jember juga bertujuan memeriksa data korban di RS dr Soebandi. ’’Baik yang selamat maupun yang meninggal,” ungkapnya kepada Jawa Pos Radar Jember. (jum/c17/nur)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

X