• Senin, 22 Desember 2025

Kaji Umrah Backpacker, Menag Terbang ke Saudi

Photo Author
Indra Zakaria
- Jumat, 22 Maret 2024 | 20:22 WIB
ilustrasi tanah suci Makkah
ilustrasi tanah suci Makkah

 

JAKARTA – Menag Yaqut Cholil Qoumas terbang ke Saudi pada Kamis (21/3) dini hari. Ada beberapa agenda dalam lawatannya kali ini. Di antaranya, berkoordinasi dengan otoritas Saudi mengenai layanan digital umrah Nusuk. Serta melakukan pengecekan persiapan haji 2024.

Ditemui di Bandara Soekarno-Hatta, Yaqut mengatakan akan berkomunikasi langsung dengan pemerintah Saudi soal aplikasi Nusuk. Seperti diketahui, lewat layanan Nusuk itu, setiap orang di Indonesia bisa membeli paket umrah sekaligus. Mulai visa umrah, hotel, hingga layanan transportasi di sana. Hampir semua paket umrah yang dijual di aplikasi Nusuk tidak termasuk tiket penerbangan.

Baca Juga: TPPO Berkedok Magang Kerja di Jerman, 1.047 Mahasiswa Jadi Korban, Bareskrim Usut Peran Kampus

Lewat aplikasi Nusuk itu, tren umrah backpacker semakin mudah. Karena tidak harus ikut rombongan penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU). ’’Saya ingin lihat peraturan Nusuk bagaimana. (Karena) terkait umrah backpacker yang sekarang jadi isu,’’ jelasnya.

Menurut Yaqut, dirinya perlu mengetahui dan memahami secara langsung operasional dan tujuan aplikasi Nusuk. Pasalnya, pemerintah Indonesia tidak bisa lepas atau mengabaikan aplikasi buatan Saudi tersebut.

Dalam rapat di Komisi VIII DPR, Yaqut bahkan mengatakan sudah membentuk tim bersama antara Kemenag dan Kedutaan Saudi di Indonesia untuk mengkaji kolaborasi aplikasi Nusuk dengan regulasi dan sistem di Kemenag.

Dalam rapat dengan parlemen itu, Yaqut secara langsung tidak menyampaikan adanya larangan umrah backpacker. Dia hanya menyebutkan dalam setiap penyelenggaraan ibadah umrah, harus ada jaminan kesehatan, keamanan, dan kelancaran dalam beribadah. Sehingga meskipun dilaksanakan secara backpacker, tetap bisa nyaman dan aman.

’’Fenomena meningkatnya umrah backpacker ini harus disertai regulasi untuk mengaturnya,’’ katanya. Dengan regulasi itu, jemaah umrah backpacker tetap mendapat layanan perlindungan. Dia menegaskan, regulasi umrah backpacker akan dibuat proper dan tepat. Kemenag juga akan melibatkan travel umrah untuk menyusun regulasinya.

Sementara itu, terkait haji, Yaqut ingin memastikan apakah persiapan dilakukan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan. Mulai persiapan di layanan hotel, transportasi, maupun katering. Menurut dia, persiapan penyediaan layanan haji harus dikawal. Supaya benar-benar siap saat menyambut jemaah nanti.

Seperti diketahui, pemerintah sudah menetapkan rencana perjalanan haji (RPH) 2024. Rencananya, jemaah mulai diterbangkan pada 12 Mei. Itu artinya hanya berjarak sekitar 1 bulan dari Idul Fitri yang diperkirakan jatuh pada 10 April. Jemaah haji gelombang pertama diterbangkan dari Indonesia menuju ke Madinah, sedangkan jemaah haji gelombang kedua diterbangkan menuju Jeddah. (wan/c18/oni)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

X