TENGGARONG - Sudah satu pekan sejak Mahkamah Konstitusi (MK) Republik Indonesia (RI) mendiskualifikasi Edi Damansyah sebagai Calon Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dalam perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak Tahun 2024.
Edi didiskualifikasi karena secara administrasi terbukti telah menjabat lebih dari dua periode. Sehingga MK memerintahkan agar Kukar melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam jangka kurang lebih dua bulan tanpa melibatkan Edi Damansyah.
Dengan PSU yang rencananya berlangsung 25 April nanti. Akan ada tiga pasangan calon (Paslon) yang bertanding. Yakni Paslon nomor urut 01, Rendi Solihin yang belum mendapat pasangan. Paslon nomor urut 02, Awang Yacoub Luthman dan Akhmad Jaiz serta Paslon nomor urut 03, Dendi Suryadi dan Alif Turiadi.
Perhelatan PSU ini menimbulkan banyak pertanyaan yang mencuat ke publik. Terkhususnya, siapakah yang akan mendampingi Rendi Solihin sebagai Paslon Bupati dan Wakil Bupati Kukar?
Pertanyaan ini mendapat sedikit gambaran dari survei yang dilakukan Serchi Borneo Indonesia (SBI). Melalui rilis yang dilakukan Direktur Eksekutif SBI Martain. Elektabilitas Rendi Solihin meski sudah tidak bersama Edi Damansyah sebagai calon pemimpin Kukar masih sangat kuat di Kukar nanti.
Martain menyebut, Rendi masih berpeluang besar memenangkan PSU, siapapun yang akan mendampinginya nanti. Pun dari beberapa nama yang mencuat, istri Edi Damansyah, Maslianawati menjadi figur paling potensial mendampingi Rendi.
"Melalui survei yang kami laksanakan tanggal 27 dan 28 Februari kemarin, sosok Rendi Solihin masih memiliki elektabilitas tinggi di PSU siapapun pasangannya. Dari survei ini juga, jika pasangannya Maslianawati, mereka meraih elektabilitas hingga 65 persen," ungkap Martain, Senin (3/3) malam.
Beberapa figur yang mencuat sebagai pengganti Edi Damansyah memiliki beragam latar belakang, dari birokrasi, partai internal, tokoh masyarakat maupun partai eksternal. Mereka adalah Salehuddin, Sarkowi V Zahri, Junadi, Reza Fahlevi, Ardinansyah, serta Hadi Mulyadi.
Diikuti dengan Abdul Rasid, Guntur, Didik Agung Eko Wahono, Thauhid Afrilian Noor, Sunggono, Chairil Anwar dan Maslianawati. Namun dari figur ini, yang paling banyak mendapat dukungan berpasangan dengan Rendi Solihin adalah Maslianawati sebesar 47,50 persen, Sunggono sebesar 15 persen dan Abdul Rasid sebanyak 11,79 persen dari responden survei.
Martain memastikan bahwa survei ini disesuaikan dengan survei masa Pilkada kemarin. Di survei ini, ada 280 responden dari 12 kecamatan dan 28 desa atau kelurahan. Dengan margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen, metode yang digunakan adalah multistage random sampling.
Mayoritas pemilih juga menunjukkan sikap yang jelas terhadap keputusan MK yang membatalkan kemenangan Edi Damansyah, dengan 81 persen responden menyatakan setuju terhadap putusan tersebut.
Selain itu, keyakinan pemilih terhadap pasangan yang mereka dukung juga tinggi. Sebanyak 79,64 persen responden merasa yakin atau sangat yakin bahwa pasangan pilihannya akan menang.
Namun, yang perlu menjadi perhatian juga adalah masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang PSU ini. Dimana ada 33,21 persen responden tau tentang PSU. Diikuti dengan 56,79 persen responden tidak mengerti kapan dilaksanakannya PSU dan 10,00 persen yang tidak menjawab dan ragu akan PSU.
"Jika melihat tren survei Pilkada kemarin dan hasilnya. Dengan sisa waktu dua bulan Rendi Solihin masih bisa memenangkan PSU 2025, siapapun pendampingnya," pungkas Martain. (moe)