BANJARMASIN – Kehadiran Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia di Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kalsel di Banjarmasin pada Minggu (3/8) tadi, menjadi magnet tersendiri. Namun, ada sosok lain yang turut menjadi sorotan.
Dia adalah Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang Republik Indonesia. Meski sebagai tamu undangan dari DPP Partai Golkar, di saat merebaknya isu Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) partai berlambang pohon beringin sekarang, kehadiran Nusron tentu saja menjadi pertanyaan.
Apakah sekaligus melakukan show politik ke pengurus daerah? Pasalnya, pria yang menjabat sebagai Ketua Bidang Keagamaan dan Kerohanian, DPP Partai Golkar itu disebut-sebut akan menggantikan Bahlil sebagai orang nomor satu di Partai Golkar jika terjadi Munaslub.
Bahkan, Nusron diisukan mendapat restu dari istana untuk melengserkan Bahlil dari kursi Ketua Umum Partai Golkar. Usai pembukaan Musda, keduanya angkat bicara perihal kabar burung yang tengah mencuat ini.
Nusron pun menegaskan bahwa kabar tersebut tidaklah benar. Bahkan dirinya mengaku tidak tahu menahu tentang adanya isu Munaslub untuk mencopot posisi Bahlil sebagai Ketua DPP Partai Golkar saat ini.
“Sampai hari ini, tidak pernah ada pembicaraan. Di lingkungan istana, kepada saya atau pihak lain di lingkungan partai Golkar yang membicarakan isu munaslub,” tegasnya. Nusron mengungkap, selama ini topik utama yang dibahas di internal partai Golkar adalah mendukung program pemerintah Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka.
Selain itu, ada juga topik tentang bagaimana mewujudkan swasembada pangan, tentang swasembada energi, dan pengentasan kemiskinan. Termasuk juga topik menyukseskan 3 juta perumahan untuk rakyat miskin. “Tidak ada topik-topik tentang Munaslub itu,” ucapnya.
Bantahan juga disampaikan Bahlil terhadap isu munaslub itu. Khususnya untuk menggantikan posisi dirinya sebagai Ketua Umum Golkar. “Masak, mau dipercaya berita yang nggak ada sumbernya, piye toh (gimana sih, red),” ujar Bahlil menimpali.(*)
