Pendaftaran calon kepala daerah melalui jalur perseorangan atau independen akan dibuka pada Minggu, 5 Mei nanti. Isran-Hadi yang lima tahun lalu diusung koalisi tiga parpol, kini menyatakan maju lewat jalur perseorangan.
SAMARINDA-Pasangan petahana Isran Noor dan Hadi Mulyadi, dipastikan bakal kembali bergandengan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim 2024 yang digelar November mendatang. Hal tersebut diungkapkan Hadi kepada Kaltim Post, Kamis (4/4) malam. Politikus Gelora itu menegaskan, dia dan Isran sudah satu suara kembali tampil bersama melalui jalur perseorangan atau independen.
"Iya (maju jalur independen)," ucapnya. Lanjut dia, maju lewat jalur independen jadi opsi yang dipilih setelah mengumpulkan dukungan masyarakat Kaltim sejak jauh-jauh hari. Adapun komunikasi dengan parpol pemilik kursi di Karang Paci, sebutan Sekretariat DPRD Kaltim di Samarinda, juga tetap dijajaki. Namun, Hadi tidak mau menunggu terlalu lama tanpa mendapat kepastian yang mengganggu persiapan logistik pilgub.
Baca Juga: Isran-Hadi Berpotensi Maju Jalur Independen, Tokoh Parpol Lain Dianggap Belum Siap
"Jadi saat ini kami ingin pastikan dulu dukungan independen," terangnya. Hadi menambahkan, proses atau tahapan maju lewat jalur independen dengan diusung parpol tidak jauh berbeda. Sama-sama melewati proses bertahap. Karena itu, setelah dipastikan dukungan jalur independen telah memenuhi syarat dari KPU Kaltim, dia bersama Isran bakal berkomunikasi dengan parpol di DPRD Kaltim. Namun, komunikasi tersebut, sambung Hadi, kemungkinan sebatas koordinasi serta menyambung silaturahmi.
Sebab, mereka optimistis peluang jalur independen terbuka lebar. "Jadi kalau parpol dukung atau tidak, kami tetap (akan) jalan (maju pilgub)," urainya. "Dari total 238 ribu syarat dukungan, sudah ada 100 ribuan surat dukungan yang ada," imbuhnya. Untuk diketahui, Isran memiliki rekam jejak di eksekutif setelah menjabat bupati Kutai Timur pada 2009–2011 dan 2011–2015. Sedangkan Hadi sebelumnya merupakan anggota DPR RI dapil Kaltim periode 2014–2019.
Baca Juga: Gambaran Pilgub Kaltim Sementara dari Hasil Pemilu 2024, Rudi vs Isran Mengerucut
Pada Pilgub Kaltim 2018, Isran-Hadi diusung Gerindra (6 kursi), PKS (4 kursi), dan PAN (4 kursi). Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari sebelumnya mengatakan, pendaftaran calon kepala daerah melalui jalur perseorangan atau independen akan dibuka pada Minggu, 5 Mei. "Bagi para tokoh yang sekiranya ingin menjadi bakal calon perseorangan maka dapat berkomunikasi dengan KPU provinsi, KIP Aceh, ataupun kabupaten/kota se-Indonesia," ujarnya di sela-sela kegiatan peluncuran tahapan pilkada di Kawasan Candi Prambanan, Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta, 31 Maret lalu. Untuk diketahui, Pilkada 2024 akan digelar serentak di 37 provinsi dan 508 kabupaten/kota. Termasuk di Kaltim.
Sinyal kembali majunya Isran-Hadi pada Pilgub Kaltim 2024 lewat jalur perseorangan sudah lama terdengar. Sebelumnya pengamat politik Universitas Mulawarman (Unmul), Budiman, Rabu (3/4) mengatakan, kembali majunya Isran-Hadi dengan jalur independen cukup besar. Keduanya sudah mulai bergerak untuk mengumpulkan KTP masyarakat sebagai syarat maju melalui jalur non-parpol ini. “Sudah ada. Dan paketannya saya identifikasi pasangan Isran-Hadi melalui jalur independen,” ucapnya.
Pasangan calon yang memenangkan kontestasi pilkada di Kaltim lewat jalur perseorangan bukan hal baru dan mencatat hasil manis. Pada 2015, Rita Widyasari maju sebagai calon bupati di Kutai Kartanegara (Kukar) melalui jalur independen. Berpasangan dengan Edi Damansyah.
Pun demikian dengan Neni Moerniani yang maju sebagai calon wali kota Bontang. Kembali ke Budiman. Dia menerangkan, Isran-Hadi kini tak lagi menjadi kader struktural partai politik. Isran Noor telah meninggalkan tampuk kursi ketua DPD Partai NasDem Kaltim. Sementara Hadi Mulyadi tak lagi menjadi kader PKS.
Sementara Partai Gelora Kaltim yang kini dipimpinnya, tak memiliki kursi di DPRD Kaltim. “Yang jadi persoalan, ada isu yang santer terdengar, koalisi di pusat itu tegak lurus ke bawah. Artinya kalau tegak lurus ke bawah, tidak akan mungkin misalnya Gerindra berkoalisi dengan PKS. Dan Gerindra bisa tidak mendukung Isran Noor, kalau kadernya tidak maju. Maka yang sangat realistis jika Isran Noor dan Hadi Mulyadi berpasangan menggunakan jalur independen,” paparnya. (riz2/k16)