Satire yang dilontarkan bakal calon wakil gubernur Hadi Mulyadi direspons sayap PKS Kaltim, Generasi Muda (Gema) Keadilan Kaltim.
Ketua Gema Keadilan Abdul Rohim menyebut, pasangan Isran Noor di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kaltim itu sebaiknya mengintrospeksi diri ketimbang melempar tudingan yang tak jelas pangkalnya. Hal itu, kata dia, jauh lebih bijak dan produktif ketimbang saling serang opini yang menguap ke publik.
"Lebih baik introspeksi mengapa partai pengusungnya di Pilgub lalu beralih mengusung calon lain," ungkapnya, Selasa (9/7). Pada Pilgub 2018 lalu, Isran-Hadi diusung Gerindra, PAN, dan PKS. Namun di Pilgub 2024, PAN dan PKS sudah lebih dulu menyatakan dukungan ke Rudy Mas'ud - Seno Aji sebagai Calon Gubernur dan Wakil Gubernur di pemilihan November mendatang.
Baca Juga: Isran-Hadi Klaim Didukung Empat Parpol, Pertengahan Juli Diumumkan
Dengan mawas diri, sambung Rohim, bisa menjadi evaluasi mengapa mereka terkesan sukar mendapat dukungan partai. Padahal, status Isran-Hadi merupakan calon petahana di kenduri akbar kali ini.
Karena itu, dia menyarankan Hadi bisa lebih fokus bersiap diri berkompetisi di pemilihan yang akan digelar pada 27 November mendatang. "Jadi bisa lebih jelas langkah politiknya," singkat anggota DPRD Samarinda itu.
Sebelumnya, Hadi Mulyadi menilai rencana koalisi gemuk yang mencuat di Pilgub Kaltim justru menyiratkan pertarungan tak sehat dan tak siap bertarung langung di Pilgub nanti. "Kalau yakin menang buat apa borong partai. Beda dengan Isran-Hadi, siap bertarung," imbuhnya.
Hingga kini, duet Rudy-Seno sudah mengantongi dukungan dari PAN, PKB, dan PKS. Sementara partai tempat Rudy dan Seno bernaung, Golkar dan Gerindra, disebut-sebut bakal mengucurkan dukungan untuk kadernya yang maju di gelanggang demokrasi Benua Etam.
Jika wacana itu terwujud, koalisi megah dengan lebih dari 50 persen keterwakilan kursi di DPRD Kaltim bakal menjadi penopang duet berjargon Kaltim Emas tersebut. Tiga partai yang sudah pasti mendukung memiliki representasi sebanyak 14 kursi. PKB 6 kursi, sementara PAN dan PKS sama-sama 4 kursi.
Ditambah Golkar dengan 15 kursi dan Gerindra 10 kursi. Maka sebanyak 39 dari 55 kursi representasi sudah dikantongi Rudy Seno. Menyisakan PDIP 9 kursi, Nasdem 3 kursi, serta Demokrat dan PPP dengan dua kursi.