politik

Politik Pilkada Kalsel Bagaikan Drakor, Akademisi ULM: Itu Sengaja Dilempar Pihak tertentu

Kamis, 25 Juli 2024 | 14:45 WIB
ilustrasi pilkada

Daftar sebelas nama bakal calon wali kota dan bupati di Kalimantan Selatan yang bakal diusung Partai Golkar disorot oleh pengamat politik Gazali Rahman.

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) itu menilai, nama-nama itu memang sengaja dilempar ke publik oleh pihak tertentu. "Tidak ada fenomena politik yang muncul karena kebetulan. Peristiwa dalam politik adalah hasil rekayasa politik," kata Gazali, Rabu (24/7).

"Bisa jadi nama-nama itu sengaja dimunculkan untuk melihat respons balik dari publik," tambahnya. Namun, menurutnya fenomena politik yang membuat publik penasaran itu bagus. Karena bisa memancing partisipasi. "Politik memang membuat pengamat, masyarakat, dan wartawan penasaran. Akhirnya muncul partisipasi dan efeknya adalah pendidikan politik," ujarnya.

Baca Juga: Singgung Pj Bupati PPU Makmur Marbun yang Kabarnya Hendak Maju Pilkada PPU, Ini Kata Pj Gubernur Kaltim

Dan, sah-sah saja. Sebelum resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU), publik masih boleh berspekulasi. Mungkin tokoh A, B atau C yang akan diusung. Soal koalisi partai politik, Gazali menilai, tak harus selalu linier antara pusat dan daerah. Sebab pada akhirnya, mereka ingin berada di kubu yang menang.

Gazali mengibaratkan, politik Pilkada bak drama Korea (drakor). Setiap aktor politik harus bisa memainkan peran. Mereka harus pandai berakting agar bisa menarik perhatian masyarakat pemilih dan partai.

Siapa nanti yang terpilih menjadi pemeran utama akan diketahui saat pendaftaran ke KPU. "Kalau tidak begitu tidak menarik, tidak mendapat bargaining politik," katanya. Namun, sebelum menentukan pilihan, parpol sebaiknya memperhatikan hasil survei. Baik survei internal maupun dari lembaga survei independen.

 

Tujuannya tak lain untuk melihat sejauh mana perkembangan popularitas, akseptabilitas, dan elektabilitas masing-masing figur. Sehingga parpol dapat menentukan mana figur yang pantas untuk diusung.

"Esensi dari politik adalah kesepakatan atau negosiasi. Pasti tidaknya baru bisa dilihat ketika pendaftaran ke KPU. Sekarang parpol dalam masa penjajakan. Perubahan dalam politik tidak lagi hari per hari, tapi sudah hitungan jam bahkan detik," pungkas Gazali. 

Tags

Terkini

Bupati Kukar Aulia Rahman Gabung Partai Gerindra

Senin, 24 November 2025 | 09:59 WIB