Kehadiran Teras Samarinda sampai saat ini masih menyimpan PR besar dalam menata parkir kendaraan pengunjungnya. Meski sudah disediakan lahan parkir khusus, nyatanya masih banyak masyarakat yang memilih parkir di badan jalan. Hal ini pun menimbulkan peluang kembali bagi juru parkir (jukir) liar dalam meraup keuntungan.
Bahkan ada saja yang mengaku ditarik parkir dari Rp 5.000-10.000, lantaran lahan parkir yang disediakan Pemkot Samarinda harus memaksa untuk berjalan kaki.
Baca Juga: Akali Pengadaan Alat Mesin Pertanian, Dua Terdakwa Ini Merugikan Negara Rp3,56 Miliar
Namun pada dasarnya konsep untuk menikmati ruang terbuka hijau tersebut, memang sejak awal dirancang agar masyarakat terbiasa berjalan kaki dengan jarak yang tidak terlalu jauh, yaitu dari Taman Teluk Lerong Garden dan lahan eks SPBU RE Martadinata.
Tak heran sampai saat ini masih ada masyarakat yang parkir di Jalan Merapi dan sekitarnya, lantaran enggan berjalan kaki. Hingga Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Samarinda menurunkan timnya untuk melakukan penertiban pada Minggu (2/2) malam lalu. Sejumlah kendaraan pun dijaring dan digembosi bannya, untuk diamankan ke kantor Dishub Samarinda Jalan MT Haryono.
“Masih ada saja masyarakat yang tidak tertib parkir. Padahal kalau masyarakat tertib, dengan jukir liar akan hilang dengan sendirinya,” ujar Kepala Dishub Kota Samarinda Hotmarulitua Manalu.
Ia pun kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tidak lagi memaksa parkir di jalur-jalur yang dilarang. Sebab di sepanjang Jalan Gajah Mada menjadi lintasan yang seharusnya bebas hambatan dan sering kali pengendara memacu dengan kecepatan tinggi. Begitu juga dengan jalan-jalan disekitarnya seperti Jalan Merapi yang tidak boleh lagi dijadikan lahan parkir.
“Dan masih banyak juga masyarakat yang tidak menyeberang di tempatnya, padahal kami sudah sediakan pelican cross, tapi masyarakat masih suka-sukanya saja menyeberang,” tutur Manalu.
Sehingga ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak lagi melanggar aturan yang telah ditetapkan, untuk menunjang keselamatan. Selain itu tujuan utama dari penertiban Minggu malam lalu, tak lain agar memberikan efek jera kepada jukir liar agar tidak lagi menyediakan lahan parkir ilegal.
“Sudah banyak kendaraan yang terjaring dan kami harap ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat untuk tertib parkir supaya menghilangkan jukir liar yang ada saat ini,” pungkasnya. (*)