Inspektorat Kota Samarinda tengah melakukan audit terhadap Dinas Perhubungan (Dishub) sebagai bagian dari evaluasi sistem pengelolaan parkir di kota ini. Audit ini dilakukan setelah sidak Wali Kota Samarinda, Andi Harun, pada Januari lalu mengungkap perlunya kajian ulang terhadap skema pembagian hasil parkir yang dinilai belum optimal bagi pendapatan daerah.
Saat ini, sistem yang berlaku membagi pendapatan parkir dengan skema 70 persen untuk juru parkir (jukir) dan 30 persen untuk pemerintah. Skema ini dipertimbangkan untuk diubah agar dapat memberikan kontribusi lebih besar terhadap pembangunan kota.
Baca Juga: Plaza 21 akan Dibongkar, Bakal Dibangun Gedung Parkir Bertingkat Berkapasitas 200 Kendaraan
Untuk memastikan audit berjalan sesuai harapan, Wali Kota Andi Harun menunjuk Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Marnabas Patiroy, untuk mengawal proses tersebut. Marnabas menjelaskan bahwa pemeriksaan masih dalam tahap awal, tetapi tim telah menemukan sejumlah indikasi yang perlu ditelusuri lebih lanjut.
"Ada beberapa data yang sedang kami kaji lebih dalam. Beberapa hal perlu diklarifikasi sebelum kami dapat menyimpulkan apakah ada penyimpangan atau hanya kesalahan administratif biasa," ujarnya.
Audit ini mencakup pemeriksaan terhadap tiga lokasi parkir dengan total 23 jukir yang telah dimintai keterangan. Marnabas menegaskan bahwa audit dilakukan secara cermat agar tidak terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan.
"Kami tidak ingin terburu-buru menarik kesimpulan. Semua temuan harus dikaji dengan teliti agar tidak ada pihak yang dirugikan," katanya.
Jika nantinya ditemukan pelanggaran dalam pengelolaan parkir, sanksi akan diberlakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Namun, terkait kebijakan lebih lanjut, seperti pergantian pejabat, Marnabas menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya berada di tangan wali kota.
"Tim audit hanya fokus pada pemeriksaan dan memastikan semua prosedur berjalan sesuai ketentuan. Jika ada kebijakan lain yang perlu diambil, itu merupakan wewenang pimpinan," tambahnya.
Ia menegaskan bahwa audit ini dilakukan secara menyeluruh agar hasilnya benar-benar akurat dan menjadi acuan untuk pembenahan sistem ke depan.
"Seluruh aspek pengelolaan parkir sedang kami telusuri agar tidak ada celah yang terlewat. Hasil akhir dari audit ini nantinya akan menjadi dasar evaluasi untuk perbaikan sistem ke depan," pungkasnya. (hun/beb)