• Senin, 22 Desember 2025

Citra Niaga Sudah Direvitalisasi, Pedagang Berharap Makin Ramai

Photo Author
- Rabu, 9 April 2025 | 15:00 WIB
HAMPIR RAMPUNG. Perwajahan Citra Niaga di malam hari yang mulai tertata dengan adanya revitalisasi. (MELI/SAPOS)
HAMPIR RAMPUNG. Perwajahan Citra Niaga di malam hari yang mulai tertata dengan adanya revitalisasi. (MELI/SAPOS)

 

Di tengah revitalisasi kawasan Citra Niaga yang masih berlangsung dan belum menunjukkan dampak signifikan terhadap peningkatan kunjungan, pelaku usaha setempat tetap berupaya mempertahankan eksistensinya. Mereka memilih bertahan, membuka toko seperti biasa, dan menyediakan beragam produk khas Kalimantan Timur (Kaltim) meski arus wisatawan belum seramai yang diharapkan, bahkan di momen libur Lebaran sekalipun.

Baca Juga: Sudah Ada Terowongan, Gubernur Rudy Mas'ud Mau Bangun Lagi Coastal Road, Begini Kata Kepala PUPR Kaltim

Salah satu toko yang masih aktif beroperasi adalah Souvenir dan Antik Pesona. Terletak di antara deretan ruko yang mulai jarang didatangi pembeli, toko ini tetap menyediakan berbagai kerajinan tangan lokal, mulai dari tas rajut, sarung Samarinda, mandau, hingga dompet manik-manik dan patung kayu ulin.

“Kami tetap jalankan toko, meskipun sekarang suasananya jauh lebih sepi dibanding tahun-tahun lalu,” kata Ani. 

Dirinya mengakui biasanya setelah Lebaran, para pengunjung mulai berdatangan terutama yang ingin mencari buah tangan khas Kaltim. Ani memastikan hampir seluruh produk yang dijual merupakan hasil karya pengrajin lokal dari Samarinda Seberang dan Anggana, Kutai Kartanegara. Harganya pun beragam, mulai dari Rp 35 ribu hingga Rp 300 ribuan, tergantung bahan dan tingkat kerumitan produk.

“Yang paling sering dicari itu tas manik-manik dan kaos dengan motif khas Kaltim. Itu yang kami stok terus karena paling banyak diminati,” terangnya.

Kondisi kawasan yang belum ramai membuat pelaku usaha harus pintar-pintar menjaga keberlangsungan usaha. Ani mengaku, suasana saat ini sangat berbeda dibanding sebelum adanya revitalisasi, ketika Citra Niaga masih menjadi tempat persinggahan anak-anak muda setelah nongkrong di kedai kopi.

“Dulu banyak yang mampir habis ngopi. Sekarang memang sudah tidak seperti itu, tapi kami tetap buka supaya toko ini tetap dikenal, dan Citra Niaga tidak benar-benar hilang dari ingatan,” ujarnya.

Meski tak mudah, ia menegaskan bahwa toko tetap berusaha bertahan, salah satunya dengan menjaga ketersediaan dan keberagaman produk lokal. “Selama masih ada yang datang, kami akan terus jualan. Harapannya, produk lokal ini tetap dikenal luas, bukan cuma di Samarinda tapi juga di luar daerah,” pungkasnya. (hun/nha)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: sapos.co.id

Rekomendasi

Terkini

X