Hujan deras yang mengguyur Samarinda sejak, Senin (12/5) dini hari, membuat aktivitas warga lumpuh total. Puluhan ruas jalan tergenang air bercampur lumpur, menyebabkan kemacetan parah hingga kendaraan mogok di sejumlah titik.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Samarinda Suwarso mengatakan, curah hujan hari ini termasuk dalam kategori ekstrem. Data Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat, intensitas hujan mencapai 135 milimeter. “Akibatnya banjir terjadi di 36 titik di seluruh penjuru Samarinda,” ujarnya.
Baca Juga: Musibah Longsor di Samarinda, 2 Meninggal Dunia dan 2 Masih Dalam Pencarian
Tak sedikit warga yang menghubungi BPBD untuk meminta bantuan, terutama mereka yang hendak bepergian ke Bandara Internasional Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto. Kondisi jalan yang terendam membuat perjalanan menjadi sulit, bahkan nyaris mustahil dilewati kendaraan kecil.
Genangan yang terjadi diperparah sistem drainase yang belum memadai. “Memang ada beberapa titik yang sudah mulai surut, tapi sebagian lainnya masih tergenang. Drainase belum bisa mengalirkan air dengan cepat,” ungkapnya.
Petugas BPBD bersama instansi terkait terus melakukan pemantauan dan memberikan bantuan di lokasi-lokasi terdampak. Warga diimbau tetap waspada, terutama mereka yang tinggal di wilayah rawan banjir dan longsor.
Sementara itu, beberapa fasilitas pendidikan dan perkantoran juga ikut tenggelam. "Diperkirakan hujan dengan intensitas tinggi masih berlangsung, nanti kami koordinasi lagi dengan BMKG, untuk menyiapkan skema yang baik sebagai kewaspadaan," kuncinya. (*)