SAMARINDA - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kalimantan Timur memastikan sedang melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kondisi Jembatan Mahulu pasca-insiden tabrakan oleh kapal tongkang pada Rabu malam, 11 Juni 2025.
Jembatan Mahulu yang menghubungkan Kelurahan Loa Buah, Kecamatan Sungai Kunjang, dengan Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Loa Janan Ilir, mengalami benturan pada bagian fender atau pelindung pilar jembatan. Kepala Dinas PUPR Kaltim, Aji Muhammad Fitra Firnanda, menyatakan bahwa tim teknis telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pengecekan visual secara langsung.
“Saat ini kami sedang melakukan pemeriksaan visual untuk memastikan apakah ada kerusakan pada fender, karena yang terkena benturan adalah bagian itu,” ujarnya, Jumat (13/6/2025).
Baca Juga: Jembatan Mahulu Kembali Ditabrak Ponton, Fender Jembatan Sudah Miring Parah
Aji menyebutkan bahwa kapal tongkang yang menabrak Jembatan Mahulu bernama Asia Bagus, yang ditarik oleh Tugboat Mitra Start 2001. Kapal tersebut kini telah diamankan oleh Direktorat Polairud Polda Kaltim untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.
“Pihak kapal sudah diamankan oleh Polairud. Tim teknis kami langsung turun ke lapangan setelah menerima laporan kejadian,” tegasnya. Dari hasil pemeriksaan awal, benturan utama memang terjadi pada fender. Namun, Aji juga mengakui bahwa terdapat sedikit gesekan pada bagian pilar jembatan, meskipun dampaknya masih harus dinilai lebih lanjut.
“Pilar memang sedikit terserempet, tapi kami akan pastikan langsung kondisi sebenarnya di lapangan,” ungkapnya. PUPR Kaltim juga berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk memastikan struktur jembatan tetap aman dilalui kendaraan. Hal ini mengingat Jembatan Mahulu berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, termasuk beberapa jembatan lainnya seperti Jembatan Mahakam IV.
“Kami pastikan koordinasi berjalan, karena keselamatan pengguna jembatan adalah prioritas,” pungkasnya. (mrf/beb)