Pantauan Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan, warga yang memanfaatkan program cek kesehatan gratis (CKG) masih minim. Itu terlihat dari jumlah kunjungan sejak awal launching 10 Februari.
Total hanya sekitar lima orang yang berkunjung setiap kali layanan itu dibuka. Kepala DKK Balikpapan Alwiati mengatakan, pihaknya hingga kini belum merekapitulasi jumlah warga yang telah memanfaatkan CKG.
“Mungkin sekitar 100-an orang yang sudah mengikuti. Tapi belum sampai 200 orang,” ucapnya. Dia meminta puskesmas memusatkan kegiatan CKG berlangsung setiap Sabtu.
Baca Juga: Balikpapan Banjir, Total 10 Titik Banjir Terbanyak di Kawasan MT Haryono
Tujuannya untuk memudahkan layanan sekaligus pada satu hari yang sama. “Kemudian membuat warga lebih nyaman karena tidak tergabung dengan pelayanan biasa,” katanya.
Dikatakan, minimnya respons masyarakat ditengarai karena bersamaan momen Ramadan. Sehingga banyak waktu digunakan untuk fokus beribadah.
Namun dia berharap setelah Ramadan, masyarakat antusias mengikuti cek kesehatan gratis. “Alhamdulillah selama Ramadan angka kesakitan tidak meningkat,” sebutnya.
Dia menjelaskan biasanya penyakit muncul setelah beberapa pekan menjalani puasa atau usai Idulfitri. Penyakit muncul karena asupan makanan yang tidak terkontrol.
“Biasa orang makan saat berbuka puasa salah kaprah dengan yang manis-manis,” imbuhnya. Baik minum es, gorengan, dan sebagainya. Mereka lupa dengan kadar kolesterol dan gula darah yang bisa langsung meningkat.
“Jaga pola hidup dengan makanan bergizi dan seimbang, bukan berlebihan,” ujarnya. Apalagi puasa bermanfaat membuat keseimbangan metabolisme tubuh lebih baik. Selama ikuti aturan konsumsi yang tepat, puasa bisa membuat tubuh lebih sehat. “Seperti penyakit maag kalau puasa justru sembuh,” sebutnya.
Asal jangan konsumsi makanan yang memiliki rasa tajam seperti pedas dan asam. Sebab selama puasa lambung dalam proses detoksifikasi atau membersihkan. “Maka penting menjaga pola makanan yang bergizi,” pungkasnya. (gel/rd)