EXECUTIVE General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Alexander Susilo memohon maaf kepada seluruh masyarakat Balikpapan. Atas masalah kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax yang melanda Balikpapan dalam beberapa hari ini.
Hal itu disampaikannya dalam jumpa pers usai Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Terkait Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Lobi Kantor DPRD Balikpapan, Selasa (20/5).
“Kepada masyarakat seluruh Balikpapan, kami dari Pertamina Patra Niaga, memohon maaf atas kondisi akhir-akhir ini. Akan keterbatasan stok kami, jenis Pertamax di SPBU,” ucap Alexander kepada Kaltim Post, Selasa (20/5) petang.
Dia pun mengklaim kondisi stok BBM jenis Pertamax sudah sangat aman, untuk beberapa hari ke depan. Dengan perkiraan 12 hingga 15 hari ke depan. Dan meminta kepada masyarakat Balikpapan, untuk tenang dan menikmati BBM Pertamina di seluruh SPBU yang ada di Balikpapan.
“Kami mengupayakan bisa buka sampai 24 jam. Minimal sampai seluruh antrian kendaraan di SPBU terurai. Ini komitmen kami, dan kami perintahkan mulai malam,” janjinya.
Namun, operasional 24 jam ini tidak dilakukan di semua SPBU yang ada di Balikpapan. Hanya beberapa SPBU yang memiliki lokasi strategis dan areal luasnya. Namun, Alexander masih belum dapat merincikan SPBU mana saja yang akan buka 24 jam di Balikpapan.
“Untuk lokasinya akan kami sampaikan kemudian, tapi memang kami pilih SPBU yang tingkat kepadatannya paling tinggi. Dan memungkinkan secara operasional. Misalnya di SPBU Sepinggan, yang secara lokasi dan sarprasnya memadai,” ucapnya.
Pada RDPU di Ruang Rapat Gabungan Kantor DPRD Balikpapan ini, dipimpin oleh Ketua DPRD Balikpapan Alwi Alqadri. Dan menghasilkan 7 poin kesepakatan yang dituangkan dalam berita acara.
Poin pertama meminta Executive General Manager PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan bertanggung jawab dan menyampaikan permohonan maaf secara resmi kepada seluruh masyarakat Kota Balikpapan melalui media massa, baik cetak maupun online, serta melalui akun media sosial resmi PT Pertamina Patra Niaga. Untuk dapat diunggah kembali pada akun media sosial resmi Pemkot Balikpapan.
Kemudian poin kedua adalah PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan memenuhi kuota kebutuhan BBM di seluruh SPBU yang ada di Balikpapan.
Sesuai penugasan dari pemerintah pusat, dan dipastikan permasalahan ini tidak terulang kembali. Poin ketiga adalah Pemkot Balikpapan agar mengusulkan penambahan kuota solar, pertalite, dan gas LPG 3 kg, sesuai dengan kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan.
Poin keempat adalah menambah sarana dan prasarana pendistribusian pertalite di Kota Balikpapan minimal sebanyak 80 persen.
Lalu poin kelima adalah meminta agar SPBU dibuka 24 jam sampai situasi normal kembali. Dan poin keenam adalah mengevaluasi kinerja public relation/humas, sales executive, dan sales area manager Kaltim-Kaltara PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan.