BALIKPAPAN- Jumat (18/72025), sekitar pukul 07:59:36 Wita, warga Balikpapan merasakan gempa. Data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa berkekuatan 4,6 Magnitudo dengan pusat gempa berada di laut 107 Km tenggara Balikpapan. Kedalaman 26 Km dengan lokasi 1,98 Lintang Selatan (LS) - 117,48 Bujur Timur (BT). "Gempa juga dirasakan di Kalsel, khususnya di Batulicin dan Kotabaru," demikian pernyataan BMKG.
"Ada sedikit getaran dan rasa melayang saat itu, saya kira saya yang oleng, ternyata gempa," kata Reza, warga Gunung Pasir, Balikpapan.
Untuk diketahui, Kalimantan Timur (Kaltim) berdasarkan catatan sejarah, Kaltim bukan merupakan wilayah yang sepenuhnya aman dari potensi gempa bumi dan tsunami. Di wilayah Kaltim terdapat 3 struktur sesar sumber gempa yaitu Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster. BMKG mengatakan Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat masih aktif.
Gempa bumi yang memicu timbulnya tsunami pernah terjadi di Kaltim pada 1921. Saat itu dampak gempa dan tsunami cukup menimbulkan kerusakan di Sangkulirang, Kaltim. Dampak gempa Sangkulirang dilaporkan menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang.
Berikut catatan gempa di Kaltim berkaitan dengan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang:
1. Gempa dan Tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921. Gempa memiliki skala intensitas VII-VIII MMI dan diikuti tsunami.
2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M=5,7 pada16 November 1964
3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M=5,1 pada 4 Juni 1982
4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M=5,1 pada 31 Juli 1983
5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M=5,4 pada 16 Juni 2000
6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M=5,4 pada 31 Januari 2006
7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M=5,3 pada 24 Februari 2007
Sementara itu, Sesar Paternoster yang jalurnya berarah barat-timur melintasi wilayah Kabupaten Paser, meskipun termasuk kategori sesar berusia tersier tetapi hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa di jalur sesar ini masih sering terjadi gempa.
Catatan gempa di Kabupaten Paser cukup banyak. Salah satu gempa yang paling kuat adalah Gempa Paser berkekuatan M=6,1 pada 26 Oktober 1957, sementara peristiwa gempa tektonik yang terbaru adalah Gempa Longkali, Paser, pada 19 Mei 2019 berkekuatan M=4,1 yang guncangannya sempat menimbulkan kepanikan masyarakat.