• Senin, 22 Desember 2025

Persikabo 1973 vs Borneo FC, Nostalgia di Wayan Dipta

Photo Author
- Kamis, 22 Februari 2024 | 14:35 WIB
WAJIB TRIPOIN: Borneo FC berharap Stefano Lilipaly dalam performa terbaik saat bersua Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta sore ini. ANGGI PRADITHA/KP
WAJIB TRIPOIN: Borneo FC berharap Stefano Lilipaly dalam performa terbaik saat bersua Persikabo 1973 di Stadion Kapten I Wayan Dipta sore ini. ANGGI PRADITHA/KP

 

Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, punya tempat spesial di benak Stefano Lilipaly.

--

GIANYAR – Stefano Lilipaly menjadi bagian dari kesuksesan Bali United back-to-back juara Liga 1. Yakni, pada musim 2019 dan 2021-2022. Dua kali pula, pemain yang akrab disapa Fano itu merayakannya di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Fano punya kans meraih gelar ketiganya di kompetisi tertinggi Tanah Air. Kali ini bersama Borneo FC Samarinda. Tim beralias Pesut Etam tersebut dalam jalur yang tepat untuk menjadi kampiun. Meski regulasi baru mengharuskan empat tim teratas di klasemen kembali beradu di championship series.

Baca Juga: Persija vs Madura United, Menguji Lini Serang

Lupakan dulu final four. Fokus kini tertuju di laga kontra Persikabo 1973. Kendati berstatus tamu, Fano optimistis Borneo FC bisa meraih hasil positif. “Saya sudah siap, tim juga sudah siap. Main di Dipta, itu buat saya sudah seperti rumah. Stadion bagus, senang sekali bisa kembali ke sini,” ungkap gelandang yang musim ini sudah mengemas 9 gol dan 13 assist tersebut dalam sesi jumpa pers.

Pesut Etam memerlukan poin penuh guna mengamankan posisinya di klasemen. Saat ini Borneo FC kukuh di puncak dengan raihan 54 poin dari 25 laga. Tren positif saat mengalahkan Persija Jakarta di laga terakhir coba dilanjutkan. Pelatih Borneo FC Pieter Huistra menyebut, timnya dalam kondisi bagus.

Baca Juga: Felipe Cadenazzi Bertekad Akhiri Puasa Gol

Kendati tidak diperkuat dua beknya, Agung Prasetyo dan Leo Lelis, juru taktik asal Belanda tersebut nyatanya tidak begitu risau. Pasalnya, dirinya masih memiliki Diego Michiels atau Komang Teguh yang diplot sebagai tandem Silverio Junio untuk mengamankan lini pertahanan.

Hanya, Pieter tetap mewaspadai lawan. Apalagi Persikabo 1973 menambah amunisi dengan misi keluar dari zona degradasi. “Dengan kondisi Persikabo, saya tak ingin berbicara terlalu banyak. Setelah mengganti 4–5 pemain, tim mereka makin komplet. Kami harus siap dengan itu,” tegasnya.

Di kubu tuan rumah, Aji Santoso selaku pelatih berharap anak asuhnya tidak gentar menghadapi Borneo FC. Menurutnya, dalam sepak bola semua bisa terjadi selama peluit panjang belum ditiupkan. Aji memaklumi, posisi Persikabo 1973 dengan Borneo FC bak langit dan bumi.

Tim berjuluk Laskar Padjadjaran tersebut masih terseok-seok di papan bawah. Dari 25 laga, Persikabo 1973 berada di peringkat 17 dengan 17 poin. "Ya memang, melawan pertandingan besok (hari ini) melawan Borneo tidak mudah. Yang pertama, mereka dihuni pemain yang bagus. Kemudian, posisi mereka di atas, tentu ini yang menjadi modal,” ungkap Aji. (er/k16)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kalah 2 Kali Beruntun, Pelatih Borneo FC Evaluasi

Senin, 8 Desember 2025 | 06:33 WIB
X