Komisi Disiplin (Komdis) PSSI akhirnya membuat keputusan terkait Wahyudi Hamisi. Otoritas yang berkompeten menegakkan disiplin sepak bola Indonesia itu memberikan hukuman larangan bertanding sekaligus denda. Wahyudi Hamisi, pemain PSS Sleman, resmi mendapatkan hukuman larangan bertanding selama tiga laga plus denda sebesar Rp25 juta. Hukuman itu buntut dari aksi Wahyudi Hamisi yang kedapatan menendang kepala pemain Persebaya Surabaya, Bruno Moreira.
Bahkan, aksi itu membuat manajemen Persebaya melayangkan protes dengan membuat surat yang ditujukan langsung kepada PSSI. Green Force berharap Wahyudi Hamisi mendapatkan hukuman setimpal saat itu.
Dan, pada Jumat (8/3), Komdis PSSI membuat keputusan resmi tersebut. Bahkan, manajemen PSS sudah mengetahui keputusan itu. “Hukuman larangan bermain tiga pertandingan untuk pemain bernomor pungung 33 di PSS ini merujuk pada pasal 78 Huruf (b) jo Pasal 141 Kode Disiplin PSSI tahun 2023,” ujar pernyataan PSS. “Serta denda Rp25.000.000.”
Sanksi yang dialamatkan kepada Wahyudi Hamisi itu menimbulkan beragam komentar dari para pendukung Persebaya. Mereka mayoritas meluapkan ketidakpuasan lewat akun Instagram @persebayafans.27. “Jane sopo seh Bekingane Pemain KEAT iki? Kok cek kebal e dan sering Lolos Hukuman Komdis! Aku yakin nek gak Viral ngunu Lolos maneh Pemain Ndas *****iki! Teror ae dan Sorakin Pemain iki nek main ng Stadion endi ae! Kalau Bisa Banned dan Bentangkan Penolakan nek onok wong iki!” timpal @robertox_182.
“Misal wingi iku bruno cedera terus sampek karir e rusak, opo tetep hukuman e sak mene?? gak onok gunane due Federasi karo appi,” tutur @septiliodimas2.
“Pesenku, nek ketemu arek iku neh sikat ae sampek cuklek,” tandas @pujowibowo78. “Pssi kadang suka bercanda,” ujar @yogieandriono.
“@pssleman @pssi @erickthohir udh segitu doang berani kasih hukumannya??” tutur @stnlymrv_. “@pssi ypo lek njlk bal bal an Indonesia maju lek modelan mu koyok ngene wes ala gak genah,” tulis @_adityadwinataa_. (*)