Kabar mengejutkan, tim kebanggaan Banua, PS Barito Putera ternyata mendapatkan sanksi dari federasi tertinggi sepak bola dunia atau FIFA. Laskar Antasari menyusul sejumlah klub Liga Indonesia lainnya yang dijatuhi sanksi berupa larangan transfer oleh FIFA.
Hukuman tersebut diketahui dalam daftar larangan pendaftaran (registration bans) terbaru yang dirilis FIFA. Hukuman ini dijatuhkan kepada Barito sejak 24 April 2024. Dalam rilis yang sama, hukuman berlaku selama tiga periode. Artinya Laskar Antasari baru dapat mendaftarkan pemain baru di pertengahan musim 2025/2026 mendatang.
Baca Juga: Kartanegara FC Menang 3-0 atas MBS United Batam, Bekal Apik Tantang Tuan Rumah
Dengan demikian, total ada 4 klub Liga 1 musim 2023/2024 yang menerima sanksi larangan transfer pemain. Sebelumnya Persija Jakarta, PSM Makassar dan PSS Sleman dijerat hukuman serupa. Sanksi yang sama juga diperoleh Persikab Bandung, Sada Sumut dan Persiraja Banda Aceh yang berkompetisi di Liga 2.
Asisten Manajer Barito Putera, Ikhsan Kamil membenarkan mengenai sanksi tersebut. Itu lantaran ada eks pemain asing Barito Putera yang melapor ke FIFA.
Akan tetapi Ikhsan menegaskan, permasalahan itu sudah dalam proses penyelesaian dan tinggal menunggu hasil tindak lanjut dari FIFA setelah ada penjelasan dari manajemen Barito Putera. "Jadi ini permasalahan sebenarnya karena ada perbedaan penafsiran dalam klausul kontrak pemain asing lama," jelasnya.
Lebih lanjut Ikhsan menerangkan, registrasion bans dirilis oleh FIFA setelah tenggat masa banding sudah lewat, sehingga itu menjadi putusan final.
Oleh sebab itu, pihaknya hingga kini terus berkoordinasi dan memantau progres update dari FIFA agar cepat selesai. "Kita sudah langsung berkomunikasi, semoga cepat selesai. Jadi kami mohon doanya," tuturnya.
Ditargetkan, hal ini dapat terselesaikan pada bulan Mei ini juga. "Ya tentu agar persiapan Barito Putera untuk musim depan tidak terganggu," pungkasnya.
Turut menanggapi, Suporter Barito Putera melalui Ketua Umum Barito Mania (Bartman), Dedy Sattardi berharap permasalahan ini bisa menjadi pelajaran untuk tim ke depannya. "Bukan hanya dari klub, tentu juga dari sisi pemain, dimana kedua pihak harus benar-benar sepemahaman mengenai klausul kontrak," ucap Dedy.
Namun, apakah permasalahan bisa selesai seperti yang diharapkan. Faktanya tim yang terkena sanksi sebelumnya seperti Persija, PSS, dan PSM yang lebih dulu mendapat kasus serupa. Tapi sampai sekarang juga sepertinya belum beres.
"Masalah ini bisa selesai, tapi mungkin butuh waktu. Karena urusannya langsung ke FIFA, bukan ke federasi sendiri. Sesuai janji manajemen, jadi harus optimis bisa selesai dalam bulan ini," harap Dedy.