Insiden dugaan PSM Makassar bermain dengan 12 pemain dalam laga melawan Barito Putera di pekan ke-16 Liga 1 2024 terus menuai sorotan.
Kali ini, Ketua Barito Mania (Bartman), Dedy Sattardi, menyampaikan kritik keras terkait kejadian tersebut yang dianggap mencederai semangat kompetisi profesional.
Menurut Dedy, kesalahan ini seharusnya tidak terjadi jika semua pihak, baik pemain maupun perangkat pertandingan, menjalankan tugasnya sesuai aturan. "Tanpa instruksi dari wasit pun, pemain yang sudah diganti seharusnya keluar lapangan. Apalagi pemain pengganti sudah masuk. Dari sini terlihat ada kesalahan, baik dari tim PSM maupun perangkat pertandingan," tegasnya, Senin (23/12/2024) siang.
Dedy menambahkan bahwa insiden ini menjadi tamparan bagi profesionalitas liga di Indonesia. "Hal-hal seperti ini seharusnya tidak terjadi di liga profesional. Aturannya sudah jelas, dan semestinya semua pihak memahami serta mematuhi itu," ujarnya.
Bartman, yang merupakan komunitas suporter setia Barito Putera, juga berharap hukuman yang adil diberikan kepada pihak yang terbukti bersalah. "Harapannya, hukuman bisa ditegakkan dengan benar. Baik tim PSM maupun perangkat pertandingan yang lalai harus menerima konsekuensinya sesuai regulasi yang berlaku," lanjut Dedy.
Insiden ini terjadi pada masa injury time pertandingan antara PSM dan Barito Putera di Stadion Batakan, Minggu (22/12/2024).
Dalam laga tersebut, PSM melakukan tiga pergantian pemain sekaligus, namun salah satu pemain yang diganti diduga tetap berada di lapangan hingga peluit akhir berbunyi. Barito Putera, yang kalah 2-3 dalam pertandingan tersebut, telah melayangkan protes resmi kepada PSSI.
Mereka mengacu pada Pasal 56 Kode Disiplin PSSI, yang menyatakan bahwa tim yang terbukti melakukan pelanggaran ini dapat dijatuhi sanksi berupa pengurangan poin, dinyatakan kalah, atau denda minimal Rp90 juta.
Sementara itu, PSM Makassar telah membantah tudingan tersebut dan mengklaim pergantian pemain dilakukan sesuai arahan wasit cadangan. PSSI sendiri belum memberikan keputusan resmi terkait insiden ini. Barito Mania berharap kasus ini dapat menjadi pelajaran agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.(*)