• Senin, 22 Desember 2025

Kalah dari PSS Sleman, Pelatih Persebaya Bilang Sepak Bola Indonesia Sangat Menyedihkan

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 13 Januari 2025 | 09:13 WIB
TERTAHAN: Pemain Persebaya Malik Risaldi kesulitan menembus pertahanan PSS Sleman ketika kedua tim bersua di Stadion Manahan, Solo.PERSEBAYA.ID
TERTAHAN: Pemain Persebaya Malik Risaldi kesulitan menembus pertahanan PSS Sleman ketika kedua tim bersua di Stadion Manahan, Solo.PERSEBAYA.ID


SOLO – Pelatih Persebaya Surabaya Paul Munster lagi-lagi merasa timnya dikerjai wasit. Kali ini terjadi dalam duel kontra PSS Sleman di Stadion Manahan, Solo, kemarin sore. Dua gol Green Force dianulir wasit Gedion Dapaherang. Gol pertama dicetak melalui Bruno Moreira di menit ke-22. Tapi, wasit menganulir gol tersebut.

Baca Juga: Hapkido Berambisi Ikut Porprov Paser, Tambah Pengcab, Perbanyak Pelatih hingga Atlet Berkualitas

Sebab, sebelum gol terjadi, Flavio Silva dianggap melanggar Cleberson. Momen hampir sama terjadi di menit ke-50. Striker anyar Dejan Tumbas mencetak gol ke gawang PSS. Tapi, lagi-lagi dianulir wasit karena dianggap offside. “Terlalu banyak keputusan yang merugikan kami. Ada VAR (video assistant referee). Tapi, kami tidak punya kontrol untuk itu. Akhirnya yang terjadi adalah argumen besar antara wasit dan pemain,” kata Paul Munster.

Dianulirnya dua gol itu membuat Persebaya akhirnya keok dengan skor 1-3 di tangan Super Elang Jawa. Gol PSS dicetak Gustavo Toncatins di menit keempat, Cleberson (17’), dan Nicolao Cardoso (45+2’). Sementara satu gol Green Force dilesakkan lewat eksekusi penalti Bruno Moreira di menit ke-59.

Munster tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. “Sepak bola Indonesia sangat menyedihkan. Ini sudah 2025, tapi semuanya masih sama,” jelas pelatih asal Irlandia Utara itu. Saking gemasnya, Munster sampai ingin berjumpa dengan Ketua Umum PSSI Erick Thohir. “Saya harap dia (Erick Thohir) ada di sini. Saya ingin bicara dengan dia. Karena nilai kompetisi ini sedang turun. Pemain-pemainnya frustrasi. Standar pemain dan VAR juga begitu. Ini seperti skandal,” beber mantan pelatih Bhayangkara FC itu. Munster sangat menyayangkan hal-hal tersebut. “Karena Indonesia punya basis suporter yang sangat besar,” tegasnya.

Jika hal seperti itu masih berlanjut, Munster yakin peluang Persebaya untuk juara musim ini bakal tertutup. “Sekarang Anda tahu kan kenapa Persebaya belum pernah juara lagi selama 20 tahun? Sangat sulit bagi kami untuk menjadi juara. Dan pertanyaan besar harus diberikan kepada PSSI soal kondisi seperti ini,” tegas pelatih 42 tahun itu.

Cuma, Munster masih merasa bersyukur. Sebab, performa pemain baru dianggap cukup bagus. Dejan Tumbas sempat mencetak gol meski dianulir akibat offside. “Tapi, saya suka gaya dia bermain. Dan sekarang saya akan langsung mempersiapkan tim untuk fokus ke laga selanjutnya,” tambah Munster.

Bagi PSS, kemenangan ini sangat memuaskan. Sebab, ini jadi kemenangan kedua beruntun yang diraih. Sebelumnya, mereka menang 4-0 atas Madura United (27/12). “Ini adalah kemenangan yang berharga. Sebab, kami menang atas salah satu tim besar. Ini karena kami sangat percaya dengan para pemain kami di lapangan,” tutur pelatih PSS Mazola Junior. (gus/c19/ali/jpg/ndy)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Jawapos

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kalah 2 Kali Beruntun, Pelatih Borneo FC Evaluasi

Senin, 8 Desember 2025 | 06:33 WIB
X