Performa Barito Putera di Liga 1 2024-2025 menjadi sorotan tajam dari berbagai pihak, terutama setelah tim hanya mampu finis di peringkat 15 pada putaran pertama.
Posisi ini mendekati zona degradasi, yang memicu kekhawatiran serius di kalangan penggemar dan pemerhati sepak bola. Barito Putera telah menelan banyak kekalahan sepanjang putaran pertama, yang menyebabkan poin mereka tidak cukup untuk memperbaiki posisi di klasemen.
Baca Juga: Posisi Terancam Degradasi, Barito Putera Incar Pemain Seharga Rp 8 Miliar
Situasi ini menjadi bahan evaluasi besar, terutama jika dibandingkan dengan tim-tim lain di Liga 1 yang cenderung mengganti pelatih mereka setelah serangkaian kekalahan. Namun, manajemen Barito Putera tetap mempertahankan Rahmad Darmawan sebagai pelatih kepala meskipun hasil buruk terus berlanjut.
Pada putaran kedua yang baru dimulai, Barito Putera kembali gagal meraih hasil positif saat menjamu Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul, pada 10 Januari 2025.
Laga ini berakhir dengan kekalahan tipis 2-3, meskipun Barito telah mendatangkan tiga pemain asing baru: Renan Alves, Matias Mier, dan Anderson Nascimento.
H Hamzah Noor, pemerhati Barito Putera di Banjarmasin, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap situasi ini. "Kalau pihak manajemen tetap mempertahankan Rahmad Darmawan, yang sangat dikhawatirkan adalah Barito Putera masuk ke zona merah dan terdegradasi ke Liga 2," tegasnya.
Hamzah juga menegaskan bahwa perubahan di kursi pelatih adalah langkah yang mendesak. "Suka tidak suka, Rahmad Darmawan harus out dan diganti dengan pelatih yang lebih berkualitas agar tim Wasaka Banua dapat masuk 10 besar dan terhindar dari degradasi," tambahnya.
Situasi ini menjadi ujian besar bagi manajemen Barito Putera. Dengan tekanan dari berbagai pihak, keputusan untuk mempertahankan atau mengganti Rahmad Darmawan akan sangat menentukan nasib tim di sisa kompetisi.
Para pendukung berharap ada langkah cepat dan tepat untuk mengembalikan performa Barito Putera ke jalur kemenangan. (*)