Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, menjadi sorotan publik setelah kabar tentang keterlibatannya dalam kasus hutang judi online mencuat. Mantan pemain AC Milan dan legenda sepak bola Belanda itu dikabarkan memiliki hutang hingga Rp 16 miliar.
Nama Kluivert menjadi perbincangan panas di jagat maya karena keterlibatannya dalam kasus judi online pada masa lalu. Media Belanda, De Volkskrant, pernah melaporkan Kluivert memiliki hutang besar kepada kelompok kriminal akibat aktivitas judi.
Baca Juga: PSSI Resmi Umumkan Kluivert Jadi Pelatih Timnas, Kluivert: Saya Langsung Semangat
Menurut laporan tersebut, hutang tersebut terjadi antara tahun 2011 dan 2012, saat Kluivert masih menjadi pelatih tim cadangan FC Twente. Kala itu, berjudi pada pertandingan klub sendiri tidak dianggap ilegal di Belanda.
Anggota Exco PSSI, Arya Sinulingga, memberikan klarifikasi terkait kabar tersebut. Ia menegaskan Patrick Kluivert tidak pernah terlibat dalam pengaturan skor ataupun kasus judi yang melanggar hukum.
Baca Juga: Kluivert Ambisi Bawa Indonesia Lolos Piala Dunia 2026
“Susah juga ya kami ngomongnya, yang pasti kalau dia terlibat match fixing atau judi, pasti orangnya di blacklist di Eropa,” ujar Arya Sinulingga. Ia juga memastikan PSSI sudah memeriksa latar belakang setiap kandidat pelatih sebelum mengambil keputusan.
PSSI sebelumnya telah mempersiapkan tiga nama kandidat untuk menjadi pelatih Timnas Indonesia. Namun, dari ketiga kandidat tersebut, hanya Patrick Kluivert yang hadir dalam wawancara langsung dengan Erick Thohir.
Meski begitu, isu tentang masa lalu Kluivert tetap menjadi perdebatan. De Volkskrant juga melaporkan Kluivert pernah menjadi korban pemerasan oleh kelompok kriminal akibat hutang judi tersebut.
Pengacara Kluivert, Gerard Spong, menyatakan kliennya hanya menjadi korban dalam kasus tersebut. Ia menegaskan investigasi saat itu tidak menyasar Kluivert melainkan geng kriminal yang terlibat.
Namun, ada fakta lain yang membuat publik kembali mempertanyakan reputasi Kluivert. Ternyata, wajah Kluivert sempat terpampang sebagai Brand Ambassador situs judi online pada tahun 2022 hingga 2023.
Keterlibatan Kluivert sebagai duta merek situs judi tersebut menuai reaksi beragam dari netizen. Meski begitu, Arya Sinulingga kembali menegaskan PSSI sudah memastikan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh Kluivert.
“Setahu kami kalau orangnya terlibat skandal apapun itu, pasti sudah di blacklist di Eropa,” ujar Arya. Ia juga menambahkan ketiga kandidat pelatih yang dipertimbangkan PSSI semuanya memiliki rekam jejak bersih.
PSSI menegaskan tidak mungkin menunjuk pelatih yang memiliki catatan buruk atau merugikan timnas Indonesia. Hal ini sesuai dengan komitmen PSSI untuk menjaga kredibilitas sepak bola nasional.