• Senin, 22 Desember 2025

Pulau Kakaban Belum Terima Pelancong

Photo Author
- Kamis, 25 Januari 2024 | 20:37 WIB
JINAK: Keberadaan ubur-ubur selama ini jadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke Pulau Kakaban.
JINAK: Keberadaan ubur-ubur selama ini jadi daya tarik utama wisatawan untuk datang ke Pulau Kakaban.

 

  

TANJUNG REDEB – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Berau Ilyas Nasir mengatakan, hingga kini dirinya belum menerima hasil dari uji sampel air di Pulau Kakaban, Maratua.

Ilyas mengungkapkan sudah menunggu sekira dua pekan untuk mendapatkan hasil. Memang untuk hasil uji laboratorium paling cepat satu bulan dan paling lama tiga bulan. Penutupan Pulau Kakaban juga masih dilakukan guna menghindari masuknya wisatawan di destinasi andalan Berau tersebut. “Saya belum terima (hasilnya, red),” katanya.

Hingga kini, belum tampak ubur-ubur di lokasi tersebut, bahkan pihaknya belum mengetahui penyebab menghilangnya hewan tersebut. Diketahui, ubur-ubur di Pulau Kakaban cukup unik karena mereka tidak memiliki sengat, sehingga tidak sedikit wisatawan memanfaatkan untuk memegangnya. “Termask pH airnya juga belum diketahui,” paparnya.

Baca Juga: Pulau Kakaban Belum Terima Pelancong

Ilyas menambahkan, pihaknya juga terus berkoordinasi dengan YKAN dan Unmul untuk menanti hasil dari uji tersebut. Namun, hingga kini belum ada hasil pasti penyebab menghilangnya ubur-ubur tersebut.  

Ia menjelaskan, meski nanti dibuka, akan tetap dilakukan pembatasan pengunjung, serta akan dibangun area mandi untuk wisatawan yang hendak berenang. “Tetap ada pembatasan,” katanya.

Baca Juga: Perkelahian Dua Anak Perempuan Ditangani UPTD PPA, Keluarga dan Perekam Video Dipanggil

Disbudpar juga akan bekerja sama dengan Pokdarwis dari Maratua untuk menempatkan personel mereka di lokasi. Pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan camat Maratua guna membahas masalah ini. Disinggung soal gaji para penjaga, Ilyas menuturkan, bisa dari hasil masuk ke Pulau Kakaban atau menggunakan alokasi dana kampung (ADK).

Sementara anggaran dari Disbudpar diakui Ilyas, tidak mencukupi jika harus membayar gaji. “Anggaran kami minim. Jadi soal gaji akan diupayakan melalui ADK,” tambahnya.

Penutupan Pulau Kakaban belum bisa dipastikan sampai kapan. Sebab, selain hasil belum keluar, pihaknya belum berani membuka destinasi tersebut untuk umum. Kemudian, dikatakan mantan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) tersebut, pihaknya minggu depan akan menuju lokasi untuk memastikan apakah sudah aman atau belum.

Terpisah, Camat Maratua Aryanto belum memberikan tanggapan terkait masalah ini, termasuk dari pihak Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau. (hmd/ind/k16)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X