Nasib kecamatan yang masuk delineasi Ibu Kota Nusantara (IKN) masih belum jelas.
BALIKPAPAN-Kecamatan itu adalah Sepaku (PPU), serta Samboja, Sangasanga, Muara Jawa, Loa Kulu, dan Loa Janan di Kukar. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim Yusliando menjelaskan, dalam dokumen Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kalimantan Timur tahun 2024-2026, salah satu prioritas pembangunan Kaltim adalah membangun secara bersama dengan IKN. Jadi, tagline pembangunan Kaltim pada 2024-2026 adalah, membangun “Kaltim untuk Nusantara”. “Artinya jelas, Pemprov Kaltim ini tetap akan mendukung program-program pembangunan yang ada di IKN. Terutama untuk mendukung daerah penyangga IKN, baik itu untuk Kabupaten PPU, Kukar, kemudian juga Samarinda dan Balikpapan. Termasuk juga untuk yang didelineasi IKN,” katanya dalam talk show belum lama ini.
Baca Juga: Megahnya Desain Masjid Negara di IKN, Ini Penampakan Desainnya
Dia melanjutkan, untuk kewenangan penanganan di daerah delineasi ini, masih belum ada kepastian. Jadi Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten/kota, yakni Kukar dan PPU, masih mengalokasikan anggaran di APBD tahun 2024 untuk membiayai kewenangan-kewenangan pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Pemprov Kaltim, sambung dia, sudah menganggarkan. Terutama untuk bantuan keuangan (bankeu) kepada empat kabupaten/kota yang ada di daerah penyangga IKN. Anggaran yang dialokasikan sekira Rp 850 miliar.
Baca Juga: LCT Karam Menuju Laut Lepas, Satu Kru Dinyatakan Meninggal
“Jadi ini kami berikan dalam bentuk bantuan keuangan. Selain itu, di APBD Kaltim, pembiayaannya itu merupakan kewenangan provinsi, kami juga masih mengalokasikan anggarannya,” jelas dia. Yusliando mencontohkan jalan provinsi yang masih dibiayai Pemprov Kaltim. Yaitu ruas jalan dari Balikpapan menuju Samboja, Muara Jawa sampai Sangasanga di Kabupaten Kukar. Ruas jalan tersebut masuk delineasi IKN. “Itu masih kami biayai, termasuk juga untuk fasilitas pendidikan, baik itu SMA dan SMK itu masih kami biayai. Untuk yang jalan itu sekitar Rp 80 miliar kami alokasikan di tahun 2024,” tuturnya.
Baca Juga: Uji Coba Operasional Bandara IKN Ditarget Juli 2024
Hanya, ucap mantan kepala Bagian Pengendalian Administrasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah pada Biro Administrasi Pembangunan Setprov Kaltim ini, dalam proses perencanaan tahun 2025, pihaknya tidak mengalokasikan anggaran untuk pembangunan di delineasi IKN. Sebab, masih menunggu kepastian terkait dengan penyelenggaraan pemdasus Otorita IKN. “Apakah delineasi IKN ini terutama pada wilayah-wilayah dalam delinasi IKN, Otorita IKN akan membiayai atau tidak membiayai. Karena penganggaran ini harus melalui proses perencanaan. Sementara proses perencanaan Pemprov Kaltim, sampai dengan bulan April, sehingga masih menunggu juga kepastian pembiayaan untuk delineasi IKN,” ucap dia.
Yusliando berharap tidak ada kekosongan anggaran pada kawasan delineasi IKN. Terutama pada enam kecamatan di wilayah IKN tersebut. Sebab, tak lagi disokong anggaran oleh Pemprov Kaltim, Pemkab PPU dan Pemkab Kukar. “Kami khawatir kalau kita saling menunggu tidak ada kepastian. Sementara perencanaan kami sudah berjalan. Jangan sampai ini ada kekosongan. Kami berharap segera harus ada kepastian,” jelas dia.
Baca Juga: Magnet IKN Beri Dampak Peningkatan Kunjungan, Wisnus Capai 8,36 Juta Orang
Persoalan lainnya adalah penyerahan aset. Sampai saat ini belum ada konfirmasi pasti mengenai penyerahan aset milik pemprov maupun Pemkab PPU dan Kukar yang berada di dalam kawasan IKN. Akan tetapi, dari informasi yang dia terima dari Pemkab PPU, aset yang diserahkan hanya dalam bentuk barang. Sementara yang untuk personel atau SDM, tidak diserahkan. Sehingga nanti Otorita IKN yang akan mengisi personelnya.
“Harapan kami sebenarnya untuk memudahkan, agar personel ini ada kepastian juga. Mereka tetap di situ juga. Jangan diisi oleh yang lain. Termasuk juga kelembagaan. Mulai dari kelurahan dan desa, kami harapkan bukan hanya penyerahan aset dalam bentuk barang. Tapi juga terkait dengan personelnya. Sehingga personelnya juga memiliki kepastian bahwa mereka tetap bertugas di lokasi yang sama,” terang dia.