• Senin, 22 Desember 2025

Dari Peluncuran Dokumen Rencana Induk Kehati IKN, Dukung Pemulihan Mangrove hingga Libatkan Masyarakat Lokal

Photo Author
- Jumat, 29 Maret 2024 | 10:41 WIB
KOLABORASI: Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bersama jajaran dubes negara sahabat saat peluncuran Dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati IKN di Jakarta, Selasa (26/3). 
KOLABORASI: Kepala Otorita IKN Bambang Susantono bersama jajaran dubes negara sahabat saat peluncuran Dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati IKN di Jakarta, Selasa (26/3). 


 

 

 

Dokumen ini memuat data ekosistem tersisa, habitat dan spesies, serta tujuh program perlindungan kehati seiring semakin meningkatnya populasi di IKN.

 

RENCANA Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) resmi diluncurkan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN). Dokumen ini diklaim menjadi perwujudan komitmen Otorita IKN membangun kota hutan berkelanjutan di Kaltim. Isinya memuat arah kebijakan, program, dan target untuk melindungi keanekaragaman hayati di IKN selama lima tahun mendatang. Mulai 2024–2029.

“Dokumen ini menunjukkan langkah konkret Otorita IKN untuk melindungi dan mengembangkan keanekaragaman hayati. Karena Kalimantan punya keanekaragaman hayati yang luar biasa. Kami juga terbuka dengan saran dari teman-teman dari seluruh dunia untuk mewujudkan best practices pembangunan berkelanjutan,” kata Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dalam keterangan tertulisnya, Rabu (27/3).

Soft launching dokumen Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati digelar di Hutan Kota by Plataran, Jakarta, Selasa (26/3). Selain perwakilan LSM, kegiatan tersebut dihadiri perwakilan PBB dan duta besar negara sahabat. Bambang melanjutkan, program tersebut sejalan dengan perintah dalam instruksi presiden mengenai pengarusutamaan kelestarian keanekaragaman hayati dalam pembangunan berkelanjutan.

Rencana Induk Pengelolaan Kehati ini disusun hampir setahun. Melalui rangkaian diskusi yang panjang dengan pakar, LSM, praktisi, beberapa kementerian dan Pemprov Kaltim. Baseline atau titik awal survei juga dilakukan untuk melengkapi dan melakukan pembaruan data biodiversitas di wilayah IKN.  Akhir tahun lalu, konsultasi publik digelar untuk memaparkan hasil studi. “Otorita IKN melalui Kedeputian Bidang Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam (LHSDA) melakukan penyusunan ini dengan dukungan Asian Development Bank (ADB) melalui program Sustainable Infrastructure Assistance yang didanai pemerintah Australia,” ungkapnya.

Baca Juga: Kepala OIKN Peringati Nuzulul Quran di Desa Argomulyo

Di forum yang sama, Deputy Country Director Indonesia Resident Mission ADB Renadi Budiman mengapresiasi kolaborasi para pihak, termasuk dengan masyarakat lokal, LSM dan sektor swasta. “Dokumen ini adalah awal dari kerja kolaboratif ini,” ujar dia. Sementara itu, Duta Besar Australia Penny Williams mengatakan, pemerintah Australia sudah memberikan berbagai dukungan terhadap pembangunan IKN. Jika IKN akan dikenal sebagai “Forest City”, kata dia, maka Canberra, Ibu Kota Negara Australia telah dikenal sebagai “The Bush Capital” dengan dikelilingi banyak area lindung.

“Dokumen rencana induk ini memberikan arahan yang jelas dalam mengkonservasi keanekaragaman ekosistem untuk menghantarkan Indonesia menjadi kota berkelanjutan dunia,” ungkap Williams. Di forum yang sama, Dubes Inggris Dominic Jermey menyampaikan, dirinya berkesempatan mengunjungi IKN beberapa waktu lalu. Di sana dia menyaksikan secara langsung progres pembangunan infrastruktur IKN yang masif namun tetap berupaya melindungi lingkungan disertai pelibatan masyarakat lokal.

Baca Juga: Kepala OIKN Peringati Nuzulul Quran di Desa Argomulyo

“Dokumen ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memberikan contoh bagaimana menjalankan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Kami akan terlibat mendukung pembangunan IKN melalui program ketahanan iklim,” tuturnya. Menurutnya, IKN merupakan bagian dari hotspot keanekaragaman hayati di Indonesia dengan tingkat endemisitas tinggi. Pada dokumen ini, dituliskan data ekosistem tersisa, habitat dan spesies, serta tujuh program perlindungan Kehati dengan harapan akan mewujudkan nature positive di IKN melalui semakin meningkatnya populasi dan jenis dari biodiversitas pada 2030.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Kaltim Post

Tags

Rekomendasi

Terkini

X