Indonesia tengah berada di tengah-tengah proses pembangunan ibu kota baru yang disebut Ibu Kota Nusantara (IKN). Megaproyek inisiatif Presiden Jokowi ini terletak di wilayah Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur dan direncanakan akan menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan. Pindah ibu kota bukanlah hal baru dalam sejarah dunia. Beberapa negara lain seperti Brazil, Kazakhstan, Myanmar, Malaysia dan Australia juga pernah memindahkan ibu kota mereka.
Berikut perbandingan IKN dengan beberapa negara tersebut, termasuk biaya pemindahan masing-masing dan data terkini.
Ibu Kota Nusantara, Indonesia
Lokasi: Kalimantan Timur.
Alasan: Mengurangi beban Jakarta yang padat dan mengatasi masalah lingkungan. Biaya: Sekitar Rp 480 triliun (sekitar USD 32.5 miliar).
Status Proyek: Dalam tahap konstruksi awal, dengan fokus pada infrastruktur dasar dan fasilitas pemerintahan.
Prof. Bambang Brodjonegoro, Mantan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia: "Ibu Kota Nusantara dirancang untuk menjadi kota yang ramah lingkungan dan menggunakan energi terbarukan. Pemindahan ini bukan hanya tentang mengatasi masalah Jakarta, tetapi juga menciptakan pusat ekonomi baru yang bisa mengimbangi pulau Jawa."
Brasília, Brazil
Lokasi: Dari Rio de Janeiro ke Brasília.
Alasan: Untuk mengembangkan bagian tengah Brazil dan mengurangi konsentrasi pembangunan di pesisir.
Biaya: Sekitar Rp 37 triliun (sekitar USD 2.5 miliar saat itu, sekitar USD 21 miliar dengan penyesuaian inflasi menjadi Rp 311 triliun).
Status Proyek: Selesai dan berfungsi penuh sejak 1960.
Kondisi saat Ini: Brasília adalah pusat pemerintahan yang berkembang dengan baik, namun menghadapi tantangan seperti ketimpangan sosial dan urban sprawl (pemekaran kota ke daerah-daerah di sekitarnya secara tidak terstruktur, acak, tanpa adanya rencana).
Prof. Paulo Mendes da Rocha, Arsitek Ternama Brazil: "Brasília adalah contoh bagaimana desain perkotaan dapat mengubah arah pembangunan suatu negara. Walaupun ada banyak tantangan, ibu kota baru dapat menjadi simbol kemajuan dan kebangkitan."
Astana (Nur-Sultan), Kazakhstan
Lokasi: Dari Almaty ke Astana (sekarang Nur-Sultan).
Alasan: Untuk mendorong pembangunan di utara Kazakhstan dan alasan keamanan dari gempa bumi.
Biaya: Sekitar Rp 16 triliun (sekitar USD 1.1 miliar saat itu, sekitar USD 2 miliar dengan penyesuaian inflasi menjadi Rp 29.6 triliun).
Status Proyek: Selesai dan berfungsi penuh sejak 1997.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Kaltim Post