Operasional Bandara Nusantara dikhawatirkan bakal molor pada awal Agustus mendatang. Pasalnya lokasi pembangunan bandara yang berada di Kelurahan Gersik, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) ini terus diguyur hujan dalam beberapa hari terakhir. Sehingga menjadi tantangan yang berat bagi penyelesaian bandara penunjang Ibu Kota Nusantara (IKN) ini. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi kembali mengunjungi lokasi pembangunan Bandara Nusantara, pada Jumat (12/7) lalu.
Baca Juga: Demi Optimalkan Pembangunan Bandara IKN, Perlu Modifikasi Cuaca
Dari hasil kunjungannya, dia menyebut hujan yang terjadi terus-menerus di wilayah Kaltim, menjadi tantangan terbesar pembangunan Bandara IKN ini.
Oleh karena itu, dia menginstruksikan untuk meningkatkan modifikasi cuaca dalam beberapa bulan ke depan. Agar pembangunan Bandara Nusantara dapat berjalan secara optimal.
“Dari pembicaraan saat rapat dan pengalaman yang saya alami sendiri di lapangan, tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di IKN adalah cuaca. Perlu diketahui, curah hujan di wilayah Kaltim cukup tinggi dalam satu bulan terakhir. Bahkan hanya delapan hari cuaca cerah. Oleh karena itu modifikasi cuaca menjadi keharusan," ujar Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/7).
Dari data yang diterimanya, dalam satu bulan atau 30 hari, terhitung hanya 8 hari yang cerah di kawasan IKN. Jika kondisi ini terus terjadi, lanjut dia, target pembangunan sejumlah fasilitas Bandara IKN berpotensi mundur dari rencana awal.
Padahal, BMKG telah melakukan upaya modifikasi cuaca dan umumnya berhasil mengurangi intensitas hujan.
“Saya minta modifikasi cuaca di wilayah Kaltim dapat ditingkatkan bekerja sama dengan seluruh pemangku kepentingan. Saya berharap langkah ini dapat menunjang percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan IKN secara keseluruhan. Mohon doa dari seluruh rakyat Indonesia agar berbagai upaya yang dilakukan dapat membuahkan hasil terbaik,” katanya.
Sejumlah titik pada proyek pembangunan Bandara Nusantara juga dipantau Budi Karya Sumadi. Salah satunya gedung terminal bandara. Menurutnya, progres pembangunan di lokasi ini secara umum sudah baik dan bisa terus dimaksimalkan.
“Jalan akses menuju bandara sudah bisa dilalui. Pekerjaan lain yang saat ini juga tengah dilaksanakan meliputi pemasangan plafon hingga mekanikal elektrikal,” jelas dia.
Menhub juga menerangkan, pembangunan landasan pacu fungsional Bandara IKN untuk menyambut Peringatan HUT Kemerdekaan RI ke-79, diupayakan hingga 2.200 meter. Adapun pengerjaan landasan pacu oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) ini dilakukan dengan sangat baik.
Sesuai prosedur, dan dipastikan telah memenuhi keamanan berstandar internasional. “Saya mengapresiasi Pak Menteri PUPR beserta jajaran dan para pekerja yang telah bekerja keras untuk menyelesaikan proyek bandara ini. Kontribusi ini amat sangat berarti bagi kemajuan negeri,” kata Budi Karya Sumadi.
Terkait curah hujan yang tinggi di kawasan IKN, Menhub mendapatkan penjelasan lengkap dari Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati melalui video conference yang dilakukan dari rumah dinasnya di IKN.
Diungkapkan Dwikorita, sejak tanggal 1 Juni 2024 sampai 12 Juni 2024 dikala Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) belum diterapkan, kejadian hujan terus terjadi di IKN. Kemudian setelah ada penerapan TMC, tanggal 14 Juni 2024 sampai tanggal 16 Juni 2024 praktis tidak ada hujan.
Akan tetapi, pada tanggal 7 Juli 2024, sebenarnya sudah ada peringatan dini tentang fenomena Madden Julian Oscillation, yakni semacam anomali cuaca yang notabene sudah terprediksi beberapa hari sebelumnya.“Memang tampaknya dengan anomali yang sangat kuat, ini (hujan) tidak bisa ditanggulangi,” pungkas Dwikorita. (kip/waz)