• Senin, 22 Desember 2025

Pertama Kalinya Kontingen IKN Ikut PON, Diperkuat 60 Orang Atlet, Pelatih dan Ofisial

Photo Author
- Minggu, 15 September 2024 | 08:16 WIB
EKSEBISI. Defile kontingen IKN saat pembukaan PON di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (9/9) lalu. Beberapa atlet yang bertanding nantinya belum masuk dalam daftar perolehan medali.
EKSEBISI. Defile kontingen IKN saat pembukaan PON di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Senin (9/9) lalu. Beberapa atlet yang bertanding nantinya belum masuk dalam daftar perolehan medali.

 

Pelaksanaan pekan olahraga nasional (PON) ke-21 tahun ini memiliki banyak keunikan. Baru kali ini PON digelar di dua provinsi sekaligus, Aceh dan Sumut. Untuk pertama kali juga PON ini diikuti kontingen dari Ibu Kota Nusantara (IKN). Bagaimana kiprahnya?


Untuk pertama kalinya, para atlet dari Ibu Kota Nusantara (IKN) ikut berkompetisi dalam ajang PON yang diselenggarakan di  Aceh dan Sumut mulai 9 hingga 20 September 2024.

Kontingen dari IKN ini diperkenalkan untuk menyemarakkan PON XXI pada pembukaan PON yang dilaksanakan di dua tempat, yaitu di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh dan di Stadion Baharuddin Siregar, Medan Senin (9/9) lalu. 

Cabang olahraga yang diikuti atlet-atlet dari IKN di antaranya akuatik-renang, akuatik-OWS, akuatik-artistik, senam artistik, panahan, serta layar. Sebagai perwakilan dari ibu kota baru Indonesia, para atlet disebut membawa semangat tinggi dan harapan besar untuk menorehkan prestasi di kancah olahraga nasional ini.

Momen ini menjadi sangat spesial bagi para atlet dari IKN, sebuah daerah yang baru. Salah satu atlet, Bambang, seorang perenang muda berbakat, menyatakan rasa bangganya bisa berlaga di PON.

“Saya sangat bangga bisa mewakili Nusantara untuk pertama kalinya, karena ini angkatan pertama untuk PON. Untuk ked epannya semoga Nusantara bisa lebih berkembang dalam bidang olahraga, sehingga dapat bersaing dan menjuarai PON di tahun tahun mendatang,” ujarnya.

Bagi banyak atlet, perjalanan ini bukan hanya soal bertanding, tetapi juga soal merangkai mimpi dan harapan. Tantangan yang mereka hadapi tak ringan, mulai dari terbatasnya fasilitas latihan hingga harus beradaptasi dengan tekanan bertanding di ajang besar untuk pertama kalinya. Namun, semua itu justru menjadi bahan bakar semangat mereka untuk memberikan yang terbaik. 

Partisipasi IKN dalam PON ini juga mendapat dukungan penuh dari pemerintah IKN. Ketua Kontingen Nusantara yang juga selaku Deputi Bidang Sosial Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Alimuddin, mengatakan bahwa kontingen Nusantara mendapatkan kesempatan istimewa dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) untuk tampil pada PON Aceh-Sumut. 

“Keikutsertaan kita ini merupakan sebuah kehormatan. Meskipun nantinya skor atlet kita belum masuk dalam perolehan, memang bukan itu yang kita cari. Kami ingin melakukan sosialisasi berdirinya Ibu Kota Nusantara kepada perwakilan provinsi dari seluruh Indonesia,” kata Alimuddin.

 “Syukur Alhamdulillah atlet kita diberikan privilege dari KONI untuk ikut bertanding di PON Aceh-Sumut, walaupun memang kita tidak ikut bertanding seperti biasa,” sambung Alimuddin.

Dalam multievent nasional kali ini, Kontingen Nusantara menjadi tamu kehormatan yang akan ikut bertanding dalam sejumlah cabor, namun tidak terhitung untuk perolehan medali. “Saya pastikan atlet kita akan bertanding sampai setuntas-tuntasnya, tapi kalaupun nanti dapat medali tetap tidak dihitung,” tambah Alimuddin.  

Meski demikian pihaknya tidak mempersoalkan hal tersebut, karena keberadaan kontingen Nusantara di PON Aceh-Sumut difokuskan untuk menyosialisasikan tentang Ibu Kota Nusantara kepada masyarakat luas. 

“Buat kami itu tidak jadi masalah karena tujuan utama Nusantara ikut PON itu untuk sosialisasi kepada 38 Provinsi lainnya, bahwa di IKN tidak hanya menekankan pada pembangunan fisik saja tetapi juga selaras dengan percepatan pembangunan nonfisik, termasuk dalam bidang olahraga," tegasnya.

Meski baru pertama kali mengikuti ajang PON, para atlet Nusantara tetap optimistis. Mereka harus menghadapi persiapan yang lebih menantang dibandingkan provinsi-provinsi lain yang sudah lebih dulu memiliki tradisi olahraga yang kuat. Namun, tekad kuat dan rasa kebanggaan sebagai bagian dari Nusantara menjadi pendorong utama untuk terus berjuang.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: prokal.co

Tags

Rekomendasi

Terkini

X