PROKAL.CO-Penyakit gondongan ternyata punya sejarah panjang. Penyakit yang ditandai dengan pembengkakan kelenjar parotis bilateral atau unilateral ini bahkan sudah ada sejak sebelum masehi alias SM.
Dikutip dari National Library Medicine, sejarah penyakit gondongan bermula pada abad ke-5 SM.
Saat itu, Hipokrates menggambarkannya sebagai "pembengkakan bilateral atau unilateral di dekat telinga, dan beberapa di antaranya mengalami nyeri bilateral atau unilateral serta pembengkakan pada testis.”
Baca Juga: Mengenal Penyakit Gondongan yang Kini Banyak Serang Anak-Anak di Balikpapan, Ini Penyebabnya
Dalam perkembangannya, untuk penenganan penyakit ini, metode isolasi dan kultur virus baru dilakukan pada 1945. Sementara vaksinasi pertama kali dilisensikan pada 1967.
Tanpa imunisasi rutin, insidensinya diperkirakan mencapai 100-1.000 kasus per juta, dengan epidemi setiap 4-5 tahun.
Dan vaksinasi universal telah memberikan kontribusi besar terhadap penurunan kasus gondongan di seluruh dunia.
Finlandia adalah negara pertama yang menyatakan diri bebas gondongan pada 2000 setelah program vaksinasi MMR 2 dosis nasional untuk anak-anak, yang menghasilkan cakupan vaksinasi yang tinggi.
Baca Juga: Kasus Penyakit Gondongan dan Cacar Air Meningkat, DKK Balikpapan Keluarkan Imbauan Ini
Sebelum vaksinasi, gondongan merupakan penyakit epidemik, dengan siklus 4-5 tahun. Penyakit ini dominan pada populasi anak-anak, dengan wabah musiman di musim dingin dan musim semi.
Gondongan dapat dicegah dengan vaksin campak, gondongan, rubella (MMR). Vaksin MMR digunakan secara luas di seluruh dunia (di 114 negara) sejak dilisensikan pada tahun 1967.
Dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dan waktu dosis kedua berbeda di setiap negara. Vaksinasi terhadap 90 persen populasi diyakini dapat memberikan kekebalan kelompok terhadap virus gondongan. (*)