internasional

Israel Kembali Berencana Serang Rafah

Indra Zakaria
Kamis, 15 Februari 2024 | 12:29 WIB
GENCATAN SENJATA: Presiden Amerika Serikat Joe Biden.  ( Sumber foto: The Guardian)

 

 

 

ISRAEL kembali merencanakan serangan militer besar-besaran di kota Rafah, setelah operasi penyelamatan sandera yang kejam yang menewaskan puluhan warga Palestina. Tak tinggal diam dengan rencana Israel, Presiden Amerika Serikat Joe Biden akhirnya buka suara dan memberikan seruan.

Dilansir dari The Guardian, Rabu (14/2), Joe Biden berikan suaranya pada seruan internasional untuk menghentikan rencana Israel terkait rencana penyerangan di Rafah.

“Operasi militer besar-besaran di Rafah tidak boleh dilanjutkan tanpa rencana yang kredibel," ujarnya usai berbicara dengan Raja Yordania Abdullah di Gedung Putih pada Senin, (12/2).

“Hal itu untuk menjamin keselamatan dan dukungan bagi lebih dari 1 juta orang yang berlindung di sana," lanjutnya.

“Banyak orang di sana telah beberapa kali mengungsi untuk melarikan diri dari kekerasan di utara dan sekarang mereka ditampung di Rafah, terpapar dan rentan, mereka perlu dilindungi,” katanya.

Biden mengatakan, bahwa AS telah bekerja siang dan malam dalam upaya menyetujui jeda enam minggu dalam pertempuran antara Israel dan Hamas.

Jeda tersebut menjadi batu loncatan menuju gencatan senjata yang lebih lama. Dia mengatakan, bahwa elemen kunci dari kesepakatan telah dibahas meskipun kesenjangan masih ada.

Raja Abdullah menggemakan seruan Biden untuk melakukan gencatan senjata secara luas. Dia berkata, “Kita tidak bisa berdiam diri dan membiarkan ini terus berlanjut. Kita membutuhkan gencatan senjata yang langgeng sekarang, perang ini harus diakhiri.”

Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, mengucapkan selamat kepada tentara yang melakukan penyelamatan dramatis terhadap dua sandera Israel di kota tersebut. (jpg/far/k15)

 

 

 

Halaman:

Tags

Terkini