internasional

AS Ingin Terlibat di Perundingan Rusia-Ukraina, Trump Rencana Bertemu Putin dan Zelensky

Indra Zakaria
Kamis, 23 Januari 2025 | 10:35 WIB
BELUM DAMAI: Sebuah bangunan hancur akibat serangan roket di Zaporizhzhia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina pada Sabtu (18/1).

 

WASHINGTON – Setelah mengklaim sebagai bagian dari upaya gencatan senjata di Gaza, Presiden Amerika Serikat Donald Trump juga mendorong perdamaian Ukraina vs Rusia. Rusia terancam mendapat sanksi tambahan dari AS jika pembicaraan damai itu tidak dilakukan. Dilansir dari kyivindependent.com, Trump menyatakan kemungkinan adanya sanksi tambahan terhadap Rusia jika Presiden Rusia Vladimir Putin tidak datang ke meja perundingan. Dikabarkan ada pejabat AS yang sedang mengembangkan strategi untuk memfasilitasi resolusi diplomatik perang Rusia-Ukraina.

Pada era Presiden Joe Biden, AS dan Inggris memberikan sanksi kepada Rusia terkait minyak. Kebijakan itu memengaruhi harga minyak global. Kali ini ada dua pendekatan yang dibicarakan. Opsi pertama, ketika ada sinyal positif menghentikan perang, Amerika akan menyusun strategi yang menguntungkan Rusia. Namun jika membandel, akan ditetapkan opsi kedua, yakni sanksi kepada Moskow.

Baca Juga: Pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat 2025: Jam, Tempat, dan Rangkaian Agendanya

Pihak Trump sendiri sedang aktif mengatur pertemuan dengan Putin. Selain itu, juga ada wacana bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. ’’Dia (Putin) harus membuat kesepakatan. Saya pikir dia menghancurkan dunia jika tidak membuat kesepakatan,’’ ungkap Trump.

Dilansir The Guardian, Zelensky dilaporkan tengah berbicara di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Pada kesempatan tersebut, dia menyatakan jika Rusia dan Ukraina damai, dibutuhkan dukungan 200.000 tentara sekutu. ’’Itu jumlah minimum,’’ ujarnya.

Dalam beberapa minggu terakhir, Zelensky telah mengadakan diskusi dengan beberapa mitra Eropa. Dalam hal ini termasuk dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron, membahas opsi pasukan perdamaian.

Dia juga menyiratkan rencana pertemuan dengan Trump. Kemudian terkait gencatan senjata, Zelensky tak meyakini penuh kalau tidak ada jaminan dari negara NATO.

Selain itu, dia menyinggung soal peran Eropa di global. ’’Eropa harus memantapkan dirinya sebagai pemain global yang kuat, sebagai pemain yang sangat diperlukan,’’ kata Zelensky.

Menurut dia, belajar dari keterlibatan Korea Utara di perang Ukraina-Rusia, Eropa harus berhati-hati. Apalagi tidak ada pemisah secara geografis antara Eropa dan Rusia. Zelensky mendesak negara-negara Uni Eropa untuk lebih banyak membelanjakan dana untuk teknologi dan pertahanan. Terutama dalam produksi pesawat nirawak dan sistem pertahanan udara modern.

Alasannya, Rusia telah memobilisasi 600.000 tentara di Ukraina dan dapat mengerahkan 1,5 juta orang lagi. Jumlah itu jauh lebih besar daripada pasukan negara Eropa mana pun. (lyn/c6/bay/jpg/riz)

 

Tags

Terkini