internasional

Paus Fransiskus Sempat Alami Gangguan Pernapasan Berat Sebelum Meninggal

Faroq Zamzami
Senin, 21 April 2025 | 17:01 WIB
Paus Fransiskus (AP/JP)

PROKAL.CO-Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma Ke-266, Paus Fransiskus, meninggal dunia pada Senin (21/4/2025), pukul 07.35 waktu Roma, Italia. 
 
Sebelumnya, dia telah berjuang melawan penyakit komplikasi paru-paru berkepanjangan. 
 
Baca Juga: Pembangunan Jembatan Baru di Tenggarong Resmi Dimulai dengan Tradisi Tempong Tawar dan Peletakan Batu
 
Kabar duka ini disampaikan oleh Kardinal Kevin Farrell selaku Camerlengo.
 
Kardinal Kevin Farrell mengumumkan, Gereja Katolik kini memasuki masa sede vacante, yakni periode kosongnya Tahta Suci. 
 
“Kita semua kehilangan seorang gembala sejati yang dekat dengan umat dan penuh belas kasih. Paus Fransiskus telah kembali ke rumah Bapa,” ucap Kardinal Kevin Farrell  dikutip dari The Guardian, Senin (21/4/2025).
 
Paus yang biasa disapa Pope Francis itu sebelumnya menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Gemelli, Roma, sejak pertengahan Februari 2025. 
 
 
Awalnya, ia dirawat karena bronkitis akut, belakangan kondisinya memburuk dan berkembang menjadi pneumonia ganda.
 
Tim dokter kepausan menyatakan, Paus sempat mengalami kesulitan bernapas dan harus mendapat perawatan antibiotik serta pengawasan medis penuh selama lebih dari sebulan.
 
Meski tengah dirawat, Vatikan melaporkan bahwa Paus tetap aktif secara spiritual.
 
Dalam siaran resmi Vatican News pada 26 Februari 2025, disebutkan, Paus menerima Ekaristi setiap hari dan menyampaikan beberapa keputusan penting melalui staf-staf dekatnya.
 
 
 “Beliau menunjukkan semangat pastoral yang kuat meski secara fisik melemah,” tulis laporan tersebut.
 
Kondisi Paus sempat menunjukkan perbaikan ringan menjelang akhir Maret.
 
Namun pada Minggu Paskah, 30 Maret 2025, ia tidak muncul di balkon Basilika Santo Petrus untuk menyampaikan pesan Urbi et Orbi seperti tradisi biasanya.
 
Sebagai gantinya, Kardinal Angelo Comastri membacakan pesan tersebut di hadapan ribuan peziarah yang hadir, memunculkan kekhawatiran bahwa kondisi Paus lebih serius dari yang sebelumnya diberitakan.
 
Pihak rumah sakit maupun Vatikan tidak memberikan rincian harian tentang perkembangan terakhir kesehatan Paus.
 
 
Namun, sumber internal menyebut bahwa Paus mengalami kelelahan kronis dan gangguan pernapasan berat beberapa hari sebelum wafat pada usia 88 tahun. 
 
Ia meninggal dengan tenang di tempat tidurnya, didampingi oleh para biarawan dan staf medis.
 
Wafatnya Paus Fransiskus mengakhiri masa kepemimpinan selama lebih dari 12 tahun. 
 
Meski dalam kondisi kesehatan yang menurun di tahun-tahun terakhir, ia tetap konsisten menjalankan tanggung jawab spiritualnya hingga saat-saat terakhir. 
 
Umat Katolik di seluruh dunia kini tengah berkabung, sementara Vatikan bersiap menyelenggarakan rangkaian upacara pemakaman kenegaraan yang akan digelar dalam beberapa hari ke depan. (*)

Tags

Terkini