internasional

India Lancarkan Serangan Rudal dan Drone, Pakistan Berhasil Cegat dengan Pertahanan Udara

Sabtu, 10 Mei 2025 | 11:10 WIB
Lokasi serangan pesawat nirawak India ditutup di Karachi, Pakistan pada 8 Mei 2025. (Str/Xinhua)

Angkatan bersenjata India pada Kamis (8/5) meluncurkan operasi militer terhadap sistem pertahanan udara di sejumlah lokasi di Pakistan, ungkap laporan media India. Menteri Pertahanan India Rajnath Singh menyampaikan bahwa "Operasi Sindoor", yang dimulai pada 7 Mei untuk menyerang target-target di Pakistan, masih berlangsung.

India tidak ingin situasi ini memanas, namun pihaknya akan membalas jika Pakistan mengambil tindakan lebih lanjut, ujar Singh. Kementerian Pertahanan India menyatakan bahwa pada 7 Mei malam dan 8 Mei, Pakistan berupaya menyerang target-target militer di India utara dan barat menggunakan drone dan rudal, tetapi semua serangan itu berhasil dilumpuhkan oleh sistem pertahanan udara India.

Berbicara dalam sebuah taklimat media yang digelar sebelumnya pada hari yang sama, Letnan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry, direktur jenderal Hubungan Masyarakat Antarlayanan (Inter-Services Public Relations/ISPR) yang merupakan sayap media militer Pakistan, menuturkan drone-drone India terus menyusup masuk ke wilayah Pakistan sejak Kamis dini hari. Pakistan telah menembak jatuh 12 drone India di sejumlah lokasi, termasuk di Lahore, Rawalpindi, dan Karachi.

Selain itu, satu drone India yang memasuki Pakistan menghantam sebuah target militer di Provinsi Punjab, melukai sedikitnya empat personel militer dan merusak sejumlah fasilitas militer.

DICEGAT

Sistem pertahanan udara Pakistan berhasil mencegat rudal India yang ditujukan ke pangkalan udara militer, demikian dilaporkan saluran Geo TV, dengan mengutip juru bicara Angkatan Bersenjata Pakistan Jenderal Ahmed Sharif Chaudhry.

Sistem pertahanan udara Pakistan diketahui buatan China. Saat ini pasukan pertahanan udara Pakistan dilengkapi dengan sistem jaringan berlapis yang terdiri dari HQ-9 P, HQ-9BE, FD-2000, HQ-16 FE, serta sistem lama seperti LY-80 dan FM-90.

Sebelumnya, Chaudhry mengatakan India menembakkan rudal ke tiga pangkalan udara Pakistan tetapi tidak menimbulkan kerusakan. Laporan itu juga mengutip Otoritas Bandara Pakistan yang mengatakan negara itu telah menutup wilayah udaranya untuk semua penerbangan mulai pukul 03.15 pagi (05.15 WIB) waktu setempat hingga 12.00 siang (14.00 WIB) karena masalah keamanan menyusul serangan India.

Ketegangan antara India dan Pakistan meningkat menyusul serangan 22 April di dekat kota wisata Pahalgam, di wilayah Kashmir yang dikelola India, di mana sekelompok militan Islam bersenjata menewaskan 26 orang.

Kelompok pemberontak Front Perlawanan yang terkait dengan sejumlah aksi teror mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, tetapi India menyalahkan pihak Pakistan, yang kemudian menolak tuduhan itu.

 Sebelumnya pada 7 Mei, Kementerian Pertahanan India mengumumkan peluncuran Operasi Sindoor, yang menargetkan "infrastruktur teroris" di Pakistan. Kemudian disebutkan bahwa 70 "teroris" berhasil dibasmi dan menekankan bahwa tidak ada fasilitas militer Pakistan yang diserang.

Militer Pakistan telah melaporkan 31 orang tewas dan 57 lainnya cedera akibat serangan India. (*)

Terkini