internasional

Amerika Bombardir Iran, Trump Bilang Serangan Sukses, Pentagon Malah Bungkam

Minggu, 22 Juni 2025 | 09:58 WIB
Ilustrasi pesawat bomber milik AS, B-2.

Menurut laporan New York Times, yang mengutip sumber pejabat Iran, diberitakan bahwa pesawat pengebom AS  B-2 dan rudal penghancur bunker menyerang fasilitas nuklir Iran di Fordow dan Natanz pada Sabtu (21/6) sekitar pukul 23:00 GMT (atau Minggu, 06.00 WIB). Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan bahwa AS telah menyelesaikan "serangan yang sangat sukses" terhadap tiga titik fasilitas nuklir di Iran, Sabtu (21/6).

"Saya akan menyampaikan pidato pada pukul 10:00 P.M. [02:00 GMT], di Gedung Putih, perihal operasi militer kami yang sangat sukses di Iran. Ini adalah MOMEN BERSEJARAH BAGI AMERIKA SERIKAT, ISRAEL, DAN DUNIA," tulis Trump di platform Truth Social miliknya.

Trump menyatakan bahwa semua pesawat AS telah keluar dari ruang udara Iran, di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah. Setelah serangan AS terhadap Iran tersebut, Trump menyatakan bahwa Teheran harus setuju untuk "mengakhiri perang ini".

"SEKARANG IRAN HARUS SETUJU UNTUK MENGAKHIRI PERANG INI. TERIMA KASIH!" kata Trump di media sosial itu, yang mulai mengalami gangguan menyusul pengumuman serangan tersebut.

Serangan tersebut dilancarkan setelah Israel dilaporkan merengek meminta AS terlibat dalam serangan udara yang sudah dilakukannya duluan terhadap sejumlah titik di Iran. Israel juga telah menyerang beberapa fasilitas yang terkait dengan program pengembangan nuklir Teheran sebelumnya.

Keterlibatan AS dalam agresi Israel terhadap Iran, menentang peringatan Teheran supaya AS tidak ikut campur, diperkirakan akan menyebabkan pemburukan eskalasi yang tak terhindarkan di kawasan.

Serangan tersebut membuka kemungkinan serangan balasan Iran ditujukan kepada sejumlah pangkalan militer AS yang terletak di berbagai daerah di kawasan Timur Tengah. Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyatakan dalam pesan videonya baru-baru ini bahwa keterlibatan AS dalam konflik dengan Israel akan menimbulkan konsekuensi yang sangat berat.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menolak berkomentar kepada kantor berita RIA Novosti tentang pernyataan Presiden Donald Trump soal serangan AS ke Iran dan mengarah pertanyaan tersebut ke Gedung Putih. "Kami merujuk Anda ke Gedung Putih," kata seorang juru bicara Pentagon, dalam menanggapi permintaan wartawan untuk mengomentari pernyataan Trump tersebut. (*)

Terkini