internasional

Australia Terbakar Dini: Suhu Tembus Hampir 50 Derajat Celcius di Pedalaman, Krisis Iklim Bukan Lagi Peringatan Tapi Kenyataan

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:00 WIB
Australia dilanda panas ekstrem.

PROKAL.CO- Musim panas baru saja dimulai, namun sebagian besar wilayah Australia sudah dilanda gelombang panas terik ekstrem, dengan suhu di wilayah tengah dilaporkan mencapai puncaknya hingga hampir 50 derajat celcius. Hanya garis pantai selatan yang relatif tetap sejuk, sementara wilayah benua lainnya menghadapi pemanasan yang datang lebih awal dan lebih hebat dari tahun ke tahun.

Pada tanggal 5 Desember 2025, gelombang panas besar sedang melanda Australia Barat , Australia Tengah, dan New South Wales, dengan suhu paling ekstrem yang tercatat di pedalaman.

Gelombang panas ini disebabkan oleh massa besar udara pedalaman yang panas yang bergerak ke arah timur di seluruh negeri. Angin barat laut yang terus-menerus mendorong udara kering dan panas dari pusat Australia menuju pantai, meningkatkan suhu lebih dari 10°C di atas rata-rata di banyak tempat (1).

Di sepanjang pesisir New South Wales, termasuk Sydney, suhu udara sangat panas karena suhu malam hari yang hangat membuat tubuh tidak dapat melakukan pendinginan. Hal ini meningkatkan risiko kesehatan, terutama bagi kelompok yang rentan.

Berapa lama gelombang panas akan berlangsung? Gelombang panas dimulai pada tanggal 1 Desember 2025, ketika udara panas terbentuk di atas Australia Barat dan bergerak ke arah timur.

Di Sydney dan pesisir New South Wales, puncak gelombang panas akan terjadi mulai hari Jumat 5 Desember hingga Sabtu 6 Desember. Suhu udara di Sydney Barat dapat mencapai sekitar 40-41°C pada kedua hari tersebut.

Perubahan cuaca yang sangat dingin diperkirakan akan terjadi pada hari Sabtu malam hingga Minggu dini hari, dengan cepat menurunkan suhu hingga 15°C dan mengakhiri gelombang panas di sebagian besar wilayah pesisir pada tanggal 7 Desember. Wilayah pedalaman utara, termasuk Kimberley, Pilbara dan barat laut Queensland diperkirakan akan tetap berada di atas 40°C hingga minggu depan.

Kondisi ekstrem ini menambah bukti nyata bahwa planet ini sedang memanas dengan cepat. Para ahli iklim global sering menunjuk Australia sebagai garis depan dampak terburuk perubahan iklim. Suhu tinggi yang abnormal di bulan-bulan awal musim panas menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, panas datang lebih awal dan lebih intens.

Para ilmuwan menegaskan bahwa perubahan iklim bukan lagi sekadar peringatan untuk masa depan, melainkan sudah menjadi kenyataan pahit yang dihadapi oleh miliaran orang di seluruh dunia.

Menanggapi kondisi ini, otoritas setempat di wilayah terdampak telah meningkatkan status siaga darurat, khususnya terkait risiko kebakaran hutan dan kesehatan masyarakat.Seorang juru bicara Biro Meteorologi Australia (Bureau of Meteorology/BoM) menyatakan bahwa pola panas yang tercatat konsisten dengan proyeksi iklim.

Pedalaman Australia dilanda suhu panas.

"Kami melihat peningkatan frekuensi dan intensitas gelombang panas yang memecahkan rekor. Ini bukan sekadar variasi cuaca, ini adalah perubahan ikperilaku iklim jangka panjang yang signifikan," ujarnya.

Sementara itu, Komisaris Layanan Darurat setempat, dalam imbauan kepada publik, menekankan pentingnya kewaspadaan yang tinggi. "Dengan suhu mendekati 50 derajat, bahaya bagi kesehatan manusia dan risiko kebakaran adalah yang utama. Kami mendesak semua warga untuk menghindari aktivitas fisik di luar ruangan saat hari terpanas, memeriksa tetangga lanjut usia, dan memastikan rencana darurat kebakaran hutan mereka sudah siap. Panas ini mematikan, dan kita harus bertindak sesuai ancamannya," tegasnya.

Fenomena suhu tinggi ini sekali lagi menjadi studi kasus bagi dunia mengenai urgensi penanganan krisis iklim yang dampaknya kini terasa secara masif dan cepat di Australia. (*)

Terkini