internasional

Tragedi di Jantung Taipei: 3 Tewas dan 5 Luka-Luka dalam Serangan Senjata Tajam dan Bom Asap

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:00 WIB
Pelaku saat beraksi terekam kamera warga

PROKAL.CO, TAIPEI, TAIWAN – Suasana jam sibuk di pusat kota Taipei berubah menjadi mencekam pada Jumat sore setelah seorang pria melakukan serangan brutal yang menyebabkan sedikitnya tiga orang tewas dan lima lainnya luka-luka. Insiden ini dimulai dengan ledakan bom asap di Stasiun Utama Taipei (Taipei Main Station), salah satu pusat transportasi tersibuk di Asia.

Menurut laporan pihak kepolisian setempat dan saksi mata, pelaku yang diidentifikasi sebagai seorang pria bermarga Chang (27 tahun), memulai aksinya sekitar pukul 17:24 waktu setempat.

Pelaku dilaporkan meledakkan beberapa granat asap di area pintu keluar stasiun untuk menciptakan kekacauan. Di tengah kepulan asap yang pekat dan kepanikan warga, pelaku yang mengenakan masker gas mulai menyerang warga sipil secara acak menggunakan pisau panjang.

Aksi pengejaran berlanjut hingga ke kawasan distrik perbelanjaan Zhongshan. Pelaku akhirnya tewas setelah jatuh dari lantai enam sebuah pusat perbelanjaan saat mencoba melarikan diri dari kepungan polisi.

Pihak rumah sakit mengonfirmasi data korban 3 meninggal dunia (termasuk seorang pria yang dilaporkan mencoba melakukan perlawanan untuk melindungi warga lain). Dan 5 orang dilarikan ke rumah sakit dengan luka tusuk serius (beberapa laporan menyebutkan jumlah korban luka bisa mencapai 11 orang termasuk mereka yang mengalami gangguan pernapasan).

Presiden Taiwan, Lai Ching-te, dalam pernyataan resminya menyampaikan duka cita mendalam dan mengutuk keras tindakan kekerasan tersebut. "Keamanan warga adalah prioritas utama kami. Kepolisian telah diperintahkan untuk meningkatkan patroli di seluruh titik transportasi publik dan ruang terbuka guna memastikan keamanan masyarakat," tegasnya.

Hingga saat ini, motif serangan masih dalam penyelidikan intensif. Meski pelaku diketahui memiliki catatan kriminal terkait pelanggaran wajib militer, polisi menyatakan tidak ada indikasi awal yang menghubungkan aksi ini dengan jaringan terorisme internasional. (*)

Terkini