LANGKAH kaki berderap dari rombongan anggota Polri terdengar jelas ketika memasuki Gang 3, Jalan AW Sjahranie, Air Hitam, Samarinda Ulu, kemarin. Tujuan mereka adalah rumah kayu bercat biru. Bukan untuk menindak pelaku kriminal, melainkan meringankan beban sesama.
Raut haru tergores dari La Cigi (65), penghuni rumah bercat biru itu. “Ya Allah, semoga berkah semua ya, Pak,” ucap Cigi. Pria lanjut usia itu terharu dengan perhatian kepolisian. Seperti memiliki keluarga baru yang sangat peduli padanya.
Perasaan tak kalah bahagia juga dirasakan tetangganya, Langkanapu (68). Bermukim di lereng bukit, ditambah tak memiliki pekerjaan, mereka sangat terbantu. “Alhamdulillah, Pak. Enggak bisa banyak, yang penting berguna,” sebut Kapolresta Samarinda Kombes Pol Vendra Riviyanto saat menyerahkan bantuan kepada mereka.
Sambutan hangat diterima Cigi. “Saya enggak tahu seperti apa membalasnya, terima kasih sekali, Pak,” tuturnya dengan mata berkaca-kaca. Sebagai bentuk terima kasih, cara yang paling tepat baginya meringankan kerja petugas, yakni membantu kerja aparat menjaga ketertiban dan keamanan. Hal tersebut diakui Vendra sudah sangat membantu. “Bukan soal program kepolisian. Berbagi itu adalah dianjurkan, terlebih mereka yang kesusahan,” ucap perwira melati tiga tersebut.
Menurut dia, kegiatan tersebut menjadi bentuk kepedulian aparat ke masyarakat. “Saya pikir sedekah itu bakal menambah pahala. Dan, itu dipastikan tidak mengurangi harta,” sambung Vendra. Sejatinya, Vendra masih ingin berbincang dengan warga, mendengar masukan untuk polisi lebih baik. Bagi dia, bersama masyarakat adalah cara mengetahui sejauh mana kinerja jajarannya. “Bukan sekadar pengungkapan kasus,” pungkasnya. (*/dra/ndy/k8)