SAMARINDA- Pegiat sungai di Kota Samarinda, semakin bertambah, kali ini sejumlah jurnasi di Kota Tepian bersama Balai Pengelola Hasil Hutan Produksi (BPHP) XI menanam sekitar 200 pohon di sekitar Desa Muang Ilir, Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara.
"Pohon yang ditanam merupakan pohon khas yang secara ekosistem biasa tumbuh di daerah resapan air," kata Amir Hamzah, Ketua IJTI Kaltim, Kamis (25/1).
Jenis pohon khas pinggir sungai maupun khas kawasan perairan tawar yang sudah tertanam sejak tahun 2016 hingga saat ini antara lain rengas, bungur, kademba, singkuang, putat, bengalon dan aneka spesies lainnya. Dan akan ditambah dengan jenis pohon buah-buahan seperti manga, kuweni, jambu dan lainnya.
Kehadiran para jurnalis di Samarinda ingin membantu merawat sungai agar ke depan sungainya bersih dan sehat, lanjut Amir, ada beberapa teknik yang pihaknya lakukan, antara lain memberikan pemahaman tentang peran dan fungsi sungai, mengajak membibitkan, membuat lubang tanam, memelihara, menanam, berwisata, bahkan memungut sampah di sungai.
"Banyak tanaman lama yang kurang mendapat perhatian, sehingga rusak, untuk itu kami melakukan penanaman kembali," tutur Amir.
Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk melindungi sungai karang mumus dari perambahan agar kualitas air tetap terjaga dengan baik. Terlebih sungai tersebut masih dimanfaatkan warga yang tinggal dibantaran untuk kehidupan sehari-hari termasuk untuk irigasi sawah dan perkebunan warga.
Ia melanjutkan bahwa salah satu fungsi sungai adalah secara hidrologi sebagai alat untuk mengalirkan air permukaan baik yang berasal dari hujan, rawa, parit, dan lainnya, sehingga dengan banyaknya tanaman dan tumbuhan di riparian maupun ruang sungai, maka akan mampu memfilter air polutan sebelum akhirnya dialirkan untuk dikonsumsi manusia maupun makhluk lain.
“Air yang mengalir ke sungai tidak ada yang menjamin kebersihan dan kesehatannya karena banyak limbah yang masuk, maka filter alami harus ada sehingga tumbuhan harus banyak di ruang sungai. "Selain sebagai filter, pohon yang kita tanam juga menjadi hutan kota, tempat wisata, penahan erosi, tempat berkembangnya satwa, dan puluhan fungsi lain," tutup Amir. (pro)