SANGATTA–Ponton penyeberangan di Dusun Masabang, Sangatta Selatan, Kutai Timur (Kutim), masih beroperasi dengan apa adanya. Warga diberi pelayanan menyeberang ke Sangatta Seberang maupun sebaliknya, dengan tanpa perlengkapan pengamanan khusus.
Beragam kejadian termasuk kecelakaan berupa terceburnya orang dan kendaraan dari atas ponton di Sungai Sangatta, tak jarang terjadi. Ini memerlukan perhatian ekstra dari pihak terkait.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kutim gencar melakukan pertemuan dan sosialisasi terkait keselamatan penyeberangan di kawasan sungai. Salah satunya, perihal pentingnya menggunakan pelampung dan ban karet, yang hingga kini kerap diabaikan.
Seperti yang dikatakan oleh salah satu pengemudi ponton. Menurut pria yang enggan disebutkan namanya itu mengeluhkan sulitnya menggunakan pelampung. Terlebih, bagi dia, hal ini sangat mengganggu kebebasan pergerakannya. "Saya kalau bekerja susah gerak, selain itu gerah," keluhnya.
Ditemui terpisah, anggota DPRD Kutim Siang Geah mengingatkan agar Dishub selaku OPD yang menangani mengupayakan peralatan keselamatan. Misalnya, pelampung dan pengaman sejenis.
"Hal ini penting karena menyangkut keselamatan dan kepentingan orang banyak. Sebab, jembatan penyeberangan belum terbangun sempurna," ujarnya belum lama ini. (mon/kri/k8)