TANAH GROGOT - Jalan menuju lokasi transmigrasi di Desa Keladen Kecamatan Batu Engau, kondisinya rusak berat dan hampir terputus. Kendaraan mobil dan motor harus berjibaku dengan lumpur untuk melalui jalan tersebut.
Sedikitnya ada 5 titik yang rusak berat dan sulit dilalui jalan yang menghubungkan desa Keladen menuju desa lainnya yaitu desa Mengkudu.
Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Transmigrasi, Sulistiyo cahyadi mengatakan jalan rusak ini diharapkan bisa diperbaiki. Karena, menjadi akses warga transmigrasi sebanyak 144 jiwa.
"Kita berharap ada sinergi Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Pusat memperbaiki jalan. Karena, jalan ini akses (mencapai ibukota Kabupaten) untuk memperlancar bantuan fasilitas air dan pendidikan dari pemerintah setempat," kata Sulistiyo, Rabu (13/2/2019).
Terdapat 40 Kepala Keluarga (KK) tinggal di lokasi transmigrasi desa Kladen. Dari jumlah itu, 20 KK berasal dari Lampung, Banten, Bantul dan kota Jogyakarta. Mereka tinggal di desa Keladen sejak bulan November 2018.
Untuk kebutuhan sehari-hari, warga transmigrasi mendapat bantuan jaminan hidup (jadup) berupa beras setiap bulannya. Selain itu, mereka juga mendapat lahan usaha bercocok tanam dan lahan pekarangan.
Saat ini, warga transmigrasi kini sudah ada menanam padi gunung, kacang panjang, jagung, kacang tanah dan sayur mayur. Namun, sulitnya akses jalan lokasi mereka ke pasar, maka hasil pertanian itu tak bisa dijual.
"Hasil pertanian tak bisa dijual keluar, pak. Jalannya masih sulit," kata Dasuki, 45 tahun, salah satu warga transmigrasi asal Lampung.
Warga transmigrasi juga kesulitan untuk memperoleh pendidikan untuk anak-anak. Karena, belum adanya sarana prasarana maupun tenaga pengajar di tempat mereka tinggal.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi dan Pembangunan Sekretariat Pemprov Kaltim, Fadjar Djojoadikusumo yang mengunjungi lokasi transmigrasi desa Keladen meminta warga bersama-sama membuat usulan secara tertulis fasilitas umum apa saja yang dibutuhkan di desanya.
"Dengan ada usulan, pemerintah ada dasar hukumnya menyalurkan bantuan fasilitas umum seperti air bersih, pendidikan dan perbaikan ke jalan ke desa," kata Fadjar dihadapan puluhan warga transmigrasi.
Dikatakan Fadjar, dana untuk pembangunan desa sangat banyak sumbernya. Mulai dari dana desa mencapai Rp 1 Miliar per desa, Pemerintah Kabupaten dan Pemerintah Provinsi. Usulan warga transmigrasi bisa dipenuhi namun butuh waktu yang tak sebentar seperti pelayanan pendidikan dan kesehatan yang akan dilakukan bertahap.
Desa Keladen direncanakan akan menampung 200 Kepala Keluarga dari transmigrasi yang telah diprogramkan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Pantauan Prokal.co, puluhan rumah bagi warga transmigrasi terbuat dari kayu dan dicat warna hijau telah berdiri di desa Keladen. Ada pula masjid berukuran kecil, balai desa dan kantor UPT Transmigrasi. Untuk jalan umumnya, cukup lebar dan mulus walau masih pengerasan. (mym)