SAMARINDA - Bupati Kutai Timur Ismunandar mengatakan pembebasan lahan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy secara umum, tidak ada masalah dan hambatan berarti.
Adapun, lahan yang belum dibebaskan untuk lokasi Sistem Penyediaan air Minum (SPAM) Maloy yang berada di desa Sekerat yang jaraknya jauh dari Maloy. Ismunandar berjanji akan membantu Dinas PUPR Kaltim untuk mengatasi masalah tersebut.
"Itu SPAM Maloy (lahan belum dibebaskan). Seakan-akan itu di Maloy belum selesai, padahal bukan. Itu lokasinya daerah Sekerat," kata Ismunandar, Rabu (6/3/2019).
Ismunandar mengaku baru mendapat laporan Kepala Dinas PUPR Kaltim Taufik Fauzi atas persoalan ini. Ia sudah melakukan pendekatan terhadap 8 orang pemilik lahan yang dibangun SPAM Maloy.
"Ada 8 orang pemilik lahan. 5 orang sudah (setuju dibebaskan lahannya) dan 3 orang belum. Penilaian harga tanah berdasarkan appraisal," kata Ismunandar.
Dijelaskan Ismunandar, lahan belum dibebaskan untuk SPAM Maloy jauh dari jalan. Tapi, pemiliknya minta harga sama dengan di pinggir jalan. "Ini yang perlu penilaian khusus dan prinsipnya, mereka kooperatif," katanya.
Maloy akan diresmikan Presiden RI Joko Widodo pada 12 Maret 2019 di Bitung Sulawesi Utara.
"Maloy akan diresmikan bersama-sama (Kawasan Ekonomi Khusus) Morotai," kata Gubernur Kaltim Isran Noor, Selasa (5/3/2019) lalu.
Usai diremikan, Isran Noor optimis KIPI Maloy dapat beroperasi meski masih fasilitasnya belum memadai dan lahan masih ada yang belum dibebaskan. (mym)