SANGATTA – Gugatan malapraktik di RSUD Kudungga Sangatta mendapat perhatian intens dari Pemkab Kutai Timur (Kutim). Pengacara negara telah disiapkan untuk mendampingi menghadapi gugatan Rianti, orangtua Eza Saputro, anak yang kini tak lagi bisa melihat sempurna.
Diketahui, Eza sebelumnya telah mendapat bantuan dari Pemkab Kutim. Namun, belakangan dia tiba-tiba menghebohkan Kutim karena melaporkan gugatan hingga Jakarta.
Wakil Bupati Kutai Timur Kasmidi Bulang menyoroti kasus ini. Dia mempertanyakan berbagai tahapan, terutama menyangkut mekanisme dan teknis menghadapi gugatan itu. Dia mengakui akan menyiapkan pengacara negara.
Kasmidi juga menyayangkan gugatan yang dilayangkan keluarga pasien tersebut. Apalagi sejauh ini pemerintah tidak menutup mata, bahkan turut mengawal kondisi yang menimpa Eza.
“Ini sebenarnya kondisi dari kronologinya tidak demikian, kondisi penglihatan anaknya memang sudah terganggu (sejak awal sebelum dibawa ke RSUD Kudungga). Lantas kami atas nama pemerintah dan rumah sakit berniat membantu dalam perawatannya, bahkan ikut membiayai selama proses penanganan medis berjalan,” ungkap Kasmidi.
Lebih jauh Kasmidi meminta OPD terkait untuk mengumpulkan data (informasi) administrasi pendukung dalam memberikan keterangan atas alur kronologis penanganan Eza. Termasuk bantuan-bantuan yang sudah diberikan.
“Bahkan saat saya memberikan dana santunan ke rumahnya, dia sempat meminta tolong agar diberikan bantuan dan saya langsung bantu waktu itu dengan dana pribadi saya. Tapi malah seperti ini jadinya. Untuk itu, saya mewakili Pemkab Kutim akan melakukan upaya perlawanan,” jelas wabup.
Diketahui, setelah tindakan operasi melalui tanam lensa, menurut Rianti, mata kanan anaknya mengalami kebutaan permanen. Dia keberatan dan mengadukan kasus dugaan malapraktik tersebut ke pihak berwajib.
Dalam perkembangannya, laporan kasus tersebut dilayangkan kepada pihak tergugat dalam hal ini kepada dr Zainidin SpM yang menangani operasi mata kanan Eza, Kepala RSUD Kudungga Sangatta dr Anik Istiyandari, Kepala Dinas Kesehatan Kutim dr Bahrani, serta Pemkab Kutim secara umumnya. (mon/dwi/k16)