SENDAWAR–Tidak hanya kerusakan jalan, sinyal ponsel juga tidak ada. Begitu juga dengan fasilitas penerangan dari PLN. Kondisi ini dialami warga empat kampung di Kecamatan Bentian Besar, Kutai Barat (Kubar). Kecuali di Kampung Dilang Puti, pusat Kecamatan Bentian Besar. Itu pun hanya 7 jam nyala pada malam hari.
Sementara itu, empat kampung yang belum menikmati listrik adalah Kampung Sambung, Tende, Renda Empas, dan Kampung Tukuq. Namun, yang paling diresahkan warga adalah jalan rusak. Ketika hujan, jalan tanah sukar dilintasi. Jika ada warga sakit sulit dirujuk ke rumah sakit di ibu kota kabupaten dan provinsi.
Kepala Adat Kampung Sambung Mustam Komo berharap, kerusakan akses trans Kalimantan dalam wilayah Bentian Besar segera diperhatikan pemerintah. Termasuk masalah kekurangan tenaga perawat kesehatan di beberapa kampung.
“Atas nama seluruh masyarakat Kampung Sambung, yang kami harapkan adalah segera perbaikan akses jalan trans Kalimantan dari Simpang Kalteng (Kecamatan Muara Lawa) menuju Kampung Sambung yang saat ini dalam kondisi rusak parah,” ujar Muatan Komo.
Warga Bentian Besar lainnya, Budi, mengeluhkan listrik PLN yang hanya menyala sampai pukul 24.00 Wita. Listrik menyala pukul 18.00–00.00 Wita. Ini hanya Kampung Dilang Puti. “Kalau bisa minimal 12 jam atau sampai jam 06.00 Wita," harap Budi, warga Kampung Dilang Puti.
Warga juga berharap, putra dan putri Bentian Besar mendapat beasiswa agar melanjutkan pendidikan ke universitas bisa dilakukan. “Yaitu, program beasiswa Kaltim Tuntas. Karena hal itu untuk meringankan beban orangtua mahasiswa,” sebut Budi didampingi warga Dilang Puti lainnya, Mikeas Songko.
Sekretaris Gerindra Kubar Edi Sopian Hadi mengaku prihatin terhadap sejumlah persoalan dialami warga di Kecamatan Bentian Besar. Dia berjanji menyampaikan kepada pemerintah agar kerusakan jalan trans Kalimantan bisa mulus.
Menurut Edy, pemerintah juga harus mengadakan internet desa melalui produk jaringan internet satelit yang cukup berkualitas. “Secepatnya akan saya sampaikan kepada Gubernur Kaltim Isran Noor dan Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi,” jelasnya. (rud/kri/k8)