Menurut Alvin, ada beberapa ha1 yang menjadi penyebab jumlah penumpang pesawat turun. Misalnya karena adanya tol trans-Jawa. Selain itu adanya pemanfaatan teknologi untuk proses bisnis sehingga tidak lagi harus dilakukan tatap muka. “Faktor lainnya adalah tingginya biaya perjalanan. Bukan hanya harga tiket, tapi juga biaya hotel, transportasi lokal, makan, dan sebagainya,” papar dia.
Pada bagian lain, anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah meminta pemerintah membuat terobosan konkret untuk menurunkan tarif tiket pesawat. Menurut dia, kenaikan harga tiket pesawat merembet ke sejumlah sektor. “Paling nyata dirasakan sektor pariwisata, perhotelan, dan ekonomi kreatif,” ucapnya di gedung DPR, Jakarta, kemarin.
Musisi asal Jember itu menyebutkan rilis dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pada awal Mei terdapat penurunan sebesar 1,7 juta penumpang dalam kurun satu tahun terakhir. Menurut Anang, situasi tersebut berdampak signifikan bagi industri pariwisata.
Anang menambahkan, situasi semakin krusial saat momentum jelang mudik Lebaran dan liburan anak sekolah yang jatuh akhir Mei dan awal Juni. Kendati demikian, dia menyebutkan, masyarakat memiliki opsi penggunaan moda transportasi selain pesawat. “Karena momentum mudik Lebaran ke kampung halaman akan berdampak transfer ekonomi dari kota ke desa, baik melalui sektor wisata, kuliner, maupun sektor kreatif lain,” tambahnya. (bay/lyn/vir/tau/c9/oni)