kalimantan-timur

Isu Huawei Merembet ke Asia

Jumat, 24 Mei 2019 | 13:02 WIB

TOKYO – Perusahaan teknologi yang memutus suplai ke Huawei terus bertambah. Bukan hanya produsen komponen dari AS dan Eropa, perusahaan asal Jepang, Panasonic, baru saja mengumumkan penghentian suplai ke raksasa teknologi asal Tiongkok tersebut.

Juru Bicara Panasonic Global Joe Flynn mengumumkan keputusan tersebut kemarin (23/5). Menurut dia, Panasonic bakal menghentikan pengiriman beberapa komponen kepada Huawei dan 68 afiliasinya. Tak ada yang tahu komponen apa saja yang tak lagi dipasok ke Tiongkok.

”Sejak memo internal perusahaan disebarkan Rabu lalu (22/5), kami tak lagi mengirimkan produk yang sudah dilarang AS,” ungkapnya kepada Agence France-Presse.

Panasonic merupakan perusahaan Asia pertama yang mengikuti jejak AS. Sebelumnya, Toshiba sempat menunda pengiriman semua pesanan Huawei. Namun, beberapa jam kemudian penundaan itu dicabut karena tak ada barang kiriman yang mengandung teknologi AS.

Sekali lagi, Huawei cuek. Mereka masih memegang erat pernyataan resmi yang dirilis situs Panasonic resmi di Tiongkok. Dalam pernyataan resmi itu, Panasonic menegaskan bahwa hubungan kedua perusahaan baik-baik saja. Itu bertentangan dengan pernyataan jubir markas pusat.

”Panasonic Corp masih menjadi pemasok Huawei. Kami akan terus menjual produk dan jasa kepada klien kami di Tiongkok.” Demikian pernyataan Panasonic menurut South China Morning Post.

Huawei, perusahaan teknologi yang didirikan Ren Zhengfei itu, berusaha untuk bersikap masa bodoh terhadap tekanan AS. Mereka mengaku sudah mengembangkan cip dan sistem operasi jauh sebelum Presiden AS Donald Trump mengeluarkan larangan. Menurut laporan terbaru, sistem operasi dengan nama HongMeng sudah siap meluncur tahun ini.

”Saat ini Huawei masih berkomitmen menggunakan Microsoft Windows dan Google Android. Tapi, jika kami tak bisa menggunakan mereka, kami punya rencana cadangan,” ujar CEO Consumer Business Group Huawei.

Tak seperti Huawei, pemerintah Tiongkok bersikap lebih sensitif. Mereka merasa bahwa serangkaian insiden yang menimpa Huawei merupakan intimidasi politik dari Gedung Putih. Jubir Kementerian Dagang Tiongkok Gao Feng mengatakan bahwa AS tak bisa terus-menerus mencoba memenangkan negosiasi dengan cara keras. (bil/c10/dos)

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB