kalimantan-timur

Penerbangan dari Samarinda Dibatasi, Ini Alasannya...

Kamis, 30 Mei 2019 | 14:27 WIB

Jumlah penumpang pesawat di Kaltim yang tak bertumbuh harus terbagi ke dua bandara; SAMS Sepinggan dan APT Pranoto. 

 

Tergerusnya penumpang di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan Balikpapan berdampak pada menipisnya laba PT Angkasa Pura I. Hadirnya Bandara APT Pranoto di Samarinda, ditambah masih mahalnya harga tiket pesawat, punya peran di balik kondisi tersebut.

Namun, ada hal lain yang patut menjadi pertimbangan masyarakat dalam memilih bandara untuk melakukan penerbangan. Berdasar surat Dirjen Perhubungan Udara, ada unsur yang masih menjadi pekerjaan rumah bagi APT Pranoto terkait keselamatan penumpang.

"Ada faktor teknis operasional bandara. Kami lihat dari aspek sekuriti. Jadi perlu membatasi sementara sampai ada perbaikan runway dan lain sudah dilakukan,” ucap Plt Otoritas Bandara Wilayah VII Handoko Budi Waluyo. 

Penerbangan di Bandara APT Pranoto akan dibatasi maksimal 14 pesawat per hari. Di antaranya Airbus sebanyak 5 pesawat, Boeing 737-500 sebanyak 2 pesawat, dan Boeing 737-800 sebanyak 7 pesawat.

Sementara itu, kondisi saat ini, menurut Handoko, pergerakan di Bandara APT Pranoto sebanyak 40 penerbangan per hari. Dengan faktor safety, security, services, dan compliance (3S+1C) yang belum memadai. "Seperti keberadaan lampu, pagar, serta tim pertolongan kecelakaan penerbangan, dan pemadam kebakaran (PKP PK)," ujar Handoko.

Calon penumpang di bandara APT Pranoto.

 

Hal ini berbeda dengan data yang diungkap Kepala Unit Pelaksana Bandar Udara (UPBU) APT Pranoto Dodi Dharma Cahyadi, yang menyebut bahwa penerbangan per hari melalui lapangan terbang di Kelurahan Sungai Siring, Samarinda, itu hanya 21. 

Prosedur dan fasilitas yang disebut Handoko itu harus tersedia untuk mengantisipasi peristiwa mendadak di bandara. Sehingga masyarakat tidak dirugikan jika terjadi hal yang tak diinginkan. Dengan aspek 3S+1C, pengelola bandara sudah bisa menjamin keselamatan dan keamanan penumpang. Sehingga mereka nyaman dalam bepergian.

"Tinggal peran masyarakat yang bisa selektif dalam memilih bandara atau penerbangan yang aman," sebut Handoko.

Kelengkapan fasilitas terutama dari sisi safety yang dimiliki bandara harus jadi pertimbangan. Misalnya bandara yang sudah memiliki peralatan memadai saat terjadi cuaca buruk. Sehingga tidak perlu harus beralih mendarat di bandara lain karena fasilitas memadai. 

"Sementara semua itu sudah dipenuhi Bandara SAMS Sepinggan yang punya sekitar 83 penerbangan per hari," imbuhnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Siapkan Formasi Fresh Graduate Pindah ke IKN

Rabu, 24 Januari 2024 | 23:00 WIB

Truk Ambles di Drainase Proyek DAS

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:31 WIB

Pengedar Sabu Diciduk Polisi saat Terlelap di Kamar

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:30 WIB

Anies Prioritaskan Ketersediaan Lapangan Kerja

Rabu, 24 Januari 2024 | 11:27 WIB

Jepang vs Indonesia, Maju Tak Gentar...!!

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:23 WIB

ASTAGA..!! Ada 26 Motor Hilang di Depan BIGmall

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:16 WIB

Menantu Luhut Jadi Komisaris Utama Pindad

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:11 WIB

Babinsa Sungai Dama Antar Warga ke Rumah Sakit

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:09 WIB

18 Kecamatan di Kukar Kekurangan Pengawas TPS

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:08 WIB

Algaka Pelanggar di Kukar Mulai Ditertibkan

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB

Karena Pemilu, Kasus Korupsi KPU Mahulu Terhambat

Rabu, 24 Januari 2024 | 10:05 WIB