Ruang tunggu bandara APT Pranoto.
Terkait market di Kaltim, General Manager PT Angkasa Pura I Balikpapan Farid Indra Nugraha menjelaskan, sebenarnya tidak begitu bertambah. Hanya terbagi saja antara Bandara SAMS Sepinggan dan Bandara APT Pranoto. Pertumbuhan penumpang tidak signifkan di Samarinda. Sebab, hanya penumpang yang dulunya di Balikpapan sudah beralih.
"Tinggal bagaimana pemerintah daerah dapat memberikan solusi. Caranya dengan mendukung rute-rute potensial yang masih bisa digarap Bandara SAMS Sepinggan. Contoh penerbangan langsung rute internasional untuk umrah," kata Farid.
Pemerintah juga bisa membantu mendorong pembukaan rute baru. Serta memberikan insentif kepada maskapai yang datang mau membuka penerbangan langsung. Sehingga Bandara SAMS Sepinggan dan Bandara APT Pranoto dapat saling tumbuh dengan baik.
Soal aktor 3S+1C yang ada dalam dunia penerbangan, Farid menjamin pihaknya telah memenuhi seluruh aspek itu di Bandara SAMS Sepinggan. Misalnya persyaratan kendaraan pemadam yang sudah masuk kategori 8.
"Kalau ada kejadian pesawat terbakar, kita harus kejar dan harus memadamkan dalam waktu 3 menit. Standar petugas PKP PK berlisensi,” lanjut Farid.
Dengan begitu, semua itu akan membuat rencana perjalanan penumpang terganggu. Hal yang berhubungan dengan safety dan keamanan adalah utama. Apalagi kondisi cuaca buruk, pihaknya bahkan melakukan pembersihan runway dua kali dalam sehari. "Kalau tidak, bisa berpengaruh pada saat pesawat landing,” tuturnya. (rdh/gel/dwi/k16)