SANGATTA - Pasca banjir melanda, sejumlah fasilitas umum terlihat rusak. Seperti akses jalan hingga kondisi pemukiman yang kian kumuh. Hal itu terjadi di delapan kecamatan se-Kutai Timur.
Seperti diketahui, banjir tak hanya terjadi di Kecamatan Muara Ancalong saja, melainkan melanda sejumlah kecamatan lain seperti Muara Bengkal, Muara Wahau, Long Mesangat, Kongbeng, Batu Ampar, Busang hingga Telen. Bahkan sepekan terakhir, curah hujan tinggi juga kerap terjadi di Kecamatan Sangatta Utara dan Sangatta Selatan.
Menilik kerusakan yang semakin parah, Camat Muara Bengkal, Norhadi menyebut wilayahnya menjadi salah satu kecamatan yang terendam banjir. Bahkan, kondisi akses jalan menjadi rusak berat akibat dari banjir sedalam satu meter yang merendam selama kurang lebih sepekan lamanya.
Pihaknya bergegas untuk melakukan upaya perbaikan. Bahkan langsung berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Ia meminta agar alat berat dapat diturunkan ke wilayah jalan dengan kondisi rusak berat. "Kami sudah koordinasi dengan PU, alatnya sedang menuju ke sini," tuturnya pada Kamis (3/6).
Saat ini, proses pengerjaan awal telah dilaksanakan, yaitu membersihkan endapan lumpur terlebih dahulu, sebelum unit alat berat milik dinas itu tiba. Selanjutnya, kata dia, akan dilaksanakan pengerasan jalan. "Airnya kami larikan ke parit di kanan-kiri jalan dengan menggunakan excavator," ujarnya.
Dia menuturkan jika kondisi jalan mengalami kerusakan mencapai 80 persen dari semula. Kendati saat ini sudah tidak ada desa yang terendam banjir, namun kondisi jalan kian tidak memungkinkan untuk dilalui. Menurutnya pengerasan merupakan langkah efektif yang dapat ditempuh. Terutama menyasar ke desa terjauh yang jaraknya mencapai 32 kilometer.
Untuk diketahui, jumlah warga yang terdampak banjir mencapai 409 KK. Namun baru 306 KK yang menerima bantuan dan telah dianggarkan sebagai penerima selanjutnya. (*/la/ind)