BALIKPAPAN – Meski pertumbuhan penumpang di Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan mulai terlihat dibanding tahun lalu, hingga saat ini, belum ada penambahan frekuensi penerbangan. Ini membuat jam operasional bandara masih terbatas.
Selama pandemi, Bandara SAMS Sepinggan hanya beroperasi hingga pukul 18.00 Wita. General Manager Bandara SAMS Sepinggan Rika Danakusuma menyebutkan, pihaknya sangat senang dan menyambut baik jika ada maskapai yang mulai menambah frekuensi penerbangan.
Namun, maskapai baru bisa menambah frekuensi apabila ada kebutuhan yang turut meningkat. “Kalau armada bertambah, saya juga bisa menambah jam operasional. Tapi, kalau belum ada penambahan tidak mungkin kami tambah jam operasional,” sebutnya.
Artinya, sampai saat ini jumlah frekuensi penerbangan yang ada masih cukup. “Kami juga mengacu kepada program pemerintah sebagai regulator. Operasional memang masih terbatas,” ujarnya. Dia menjelaskan, jumlah penumpang saat ini sebetulnya mengalami pertumbuhan positif.
Kalau penerbangan dan penumpang sudah meningkat maka pendapatan meningkat. Saat ini, bisa dilihat dengan adanya tenant-tenant dari UMKM yang mulai masuk ke bandara. “Kami mengundang UMKM dan produk lokal berusaha lagi di bandara. Jadi, lama-lama orang akan melihat itu,” sebutnya.
Dia berharap perekonomian dari sisi pariwisata juga menjadi perhatian. Terutama memikirkan bagaimana pariwisata di Benua Etam agar bisa dilirik oleh wisatawan. “Harus mulai kerja sama dengan pemerintah kota dan Pemprov Kaltim,” ucapnya. Sejauh ini, pendapatan terbesar masih dari sektor aero.
Misalnya, penumpang melalui airport tax hingga pergerakan pesawat. Namun, jumlah pengunjung akan berdampak pada kebutuhan makanan dan segala macam. Jadi, non-aero pun tumbuh. Sedangkan untuk mendorong non-aero, pihaknya berupaya mengundang UMKM setempat untuk membantu perekonomian.
Baik perekonomian UMKM, bandara, dan daerah sendiri. “Jadi, tenant yang masuk juga tidak harus produk ternama, tapi produk lokal juga kita perhatikan,” imbuhnya. Serta ada pendapatan dari sektor kargo yang turut meningkat selama pandemi. (gel/ms/k15)